Ilustrasi, petugas melakukan vaksinasi PMK di Bali. Dokumentasi/ Media Indonesia
Kebumen: Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, telah menerima bantuan 1.100 dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) dari pemerintah pusat, pada awal 2025. Vaksin telah didistribusikan dan disuntikkan secara bertahap terhadap sapi milik peternak maupun kelompok ternak.
"(Vaksin) sudah didistribusikan secara bertahap hingga akhir bulan ini," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distapang) Kebumen Kebumen Teguh Yuliono, Jumat, 17 Januari 2025.
Teguh mengungkapkan kasus PMK di Kebumen masih nihil. Pihaknya, kata dia, juga melakukan pemantauan rutin bersama dokter hewan untuk pencegahan.
“Selain vaksinasi, kami memberikan vitamin, melakukan pemantauan rutin bersama dokter hewan, melarang pembelian sapi dari luar daerah, serta mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan kandang dan ternaknya,” ungkap dia.
Koordinator Puskeswan Kebumen, Wahyu Eri Setyawan, meminta masyarakat tetap tenang menghadapi wabah PMK. Ia menyarankan agar peternak tidak menangani sapi sakit secara mandiri, melainkan segera melapor ke Puskeswan.
“Kami siap melayani 24 jam, kapan pun ada masalah, langsung laporkan. Jangan ragu, kami akan menangani secepat mungkin,” ujar Wahyu.
Ia menegaskan bahwa vaksinasi masih menjadi metode paling efektif untuk mencegah penularan virus PMK. Ia juga mengimbau peternak untuk aktif mengikuti program vaksinasi yang wajib dilakukan dua kali setahun.
“Bagi yang belum divaksin, kami harap segera melaksanakan vaksinasi terhadap ternaknya. Tidak perlu takut atau ragu. Vaksin adalah langkah paling efektif untuk melindungi hewan ternak dari virus,” katanya.
Untuk mencegah penyebaran virus, selain vaksinasi dan pemberian vitamin, Distapang juga melakukan pemeriksaan reproduksi hewan, desinfeksi kandang, serta menggunakan disinfektan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan ternak.
“Kami juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang virus ini, cara penularannya, gejalanya, bahaya yang ditimbulkan, serta langkah-langkah penanganannya. Intinya, kami selalu memberikan pendampingan kepada peternak agar mereka paham dan siap menghadapi ancaman virus ini,” tandas Wahyu.