Presiden AS Donald Trump. (Anadolu Agency)
Washington: Amerika Serikat (AS) akan meninggalkan upaya untuk menengahi kesepakatan damai perang Rusia-Ukraina kecuali ada tanda-tanda kemajuan berarti dalam waktu dekat, kata Presiden AS Donald Trump dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio pada hari Jumat kemarin.
"Kami ingin menyelesaikannya dengan cepat," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih.
"Sekarang jika karena suatu alasan salah satu dari kedua pihak membuatnya sangat sulit, kami akan berkata, 'kalian bodoh, dan kami akan mengabaikannya. Namun, mudah-mudahan kami tidak perlu melakukan itu,” sambungnya, melansir dari AsiaOne, Sabtu, 19 April 2025.
Komentar Trump mengikuti pernyataan Rubio, diplomat utamanya, yang mengatakan kedua belah pihak hanya punya waktu beberapa hari untuk menunjukkan kemajuan atau Washington akan pergi.
"Kami tidak akan melanjutkan usaha ini selama berminggu-minggu dan berbulan-bulan. Jadi, kami perlu segera menentukan sekarang, dan saya berbicara tentang hitungan hari, apakah ini dapat dilakukan dalam beberapa pekan ke depan," tegas Rubio di Paris setelah bertemu para pemimpin Eropa dan Ukraina.
"Jika tidak memungkinkan, jika kita begitu jauh terpisah sehingga ini tidak akan terjadi, maka saya pikir presiden mungkin berada pada titik di mana ia akan berkata, 'baiklah, kita sudah selesai'."
Trump, ketika ditanya, menolak untuk menetapkan batas waktu tertentu untuk berapa lama ia bersedia menunggu.
"Marco benar saat mengatakan kami ingin melihatnya berakhir," tutur Trump. Ketika ditanya apakah Presiden Rusia Vladimir Putin mengulur waktu, Trump menjawab: "Saya harap tidak."
Gedung Putih Frustrasi
Selama beberapa pekan terakhir, pejabat Trump secara pribadi mengakui bahwa peluang kesepakatan damai yang cepat di Ukraina telah menjadi sulit dipahami. Komentar Rubio, kata tiga diplomat Eropa, mencerminkan meningkatnya frustrasi di Gedung Putih atas keengganan Rusia untuk mengakhiri perang.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan beberapa kemajuan dalam penyelesaian damai telah dibuat, tetapi kontak dengan Washington sulit dilakukan. Ia mengatakan Rusia berusaha keras untuk menyelesaikan konflik sambil memastikan kepentingannya sendiri. Moskow tetap terbuka untuk berdialog dengan Amerika Serikat, tambah Peskov.
Para pejabat AS juga merasa frustrasi dengan komentar Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pekan ini, bahwa utusan khusus Trump, Steve Witkoff, "menyebarkan narasi Rusia," dan mengatakan hal itu tidak membantu proses tersebut, kata seorang pejabat AS.
Perundingan di Paris pada hari Kamis adalah pembicaraan substantif, tingkat tinggi, dan tatap muka pertama tentang dorongan perdamaian Trump yang melibatkan kekuatan Eropa. Rubio mengatakan kerangka kerja perdamaian AS yang ia sampaikan mendapat "sambutan menggembirakan." Kantor Zelensky menyebut pembicaraan itu konstruktif dan positif.
Wakil Presiden AS JD Vance, yang berbicara di Roma saat bertemu dengan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, mengatakan bahwa ia optimistis Washington dapat membantu mengakhiri "perang yang sangat brutal" ini.
Seorang pejabat AS mengatakan kedua pihak akan kembali berunding di London pekan depan, memberi Ukraina waktu untuk menyetujui sepenuhnya "term sheet" yang diajukan Washington. Kyiv siap untuk gencatan senjata menyeluruh di laut, darat, dan udara selama sedikitnya 30 hari atau lebih, kata pejabat itu.
Baca juga:
Trump Kembali Menyalahkan Zelensky atas Perang Rusia di Ukraina