Warga di lokasi penembakan Minneapolis, Amerika Serikat. Foto: The New York Times
Minneapolis: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Rabu 27 Agustus 2025 waktu setempat memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang setelah penembakan yang merenggut nyawa dua anak di negara bagian Minnesota.
Trump mengatakan dalam sebuah pengumuman bahwa semua bendera AS harus dikibarkan setengah tiang hingga hari Minggu di semua gedung dan halaman publik, pos militer, dan kapal angkatan laut di seluruh negeri, serta wilayah, kepemilikan, dan fasilitas diplomatik serta fasilitas lainnya di luar negeri.
Dua anak kecil tewas dalam penembakan di Sekolah Katolik Annunciation di Minnesota pada Rabu dini hari, menurut kepala polisi Minneapolis.
"Dua anak kecil, berusia 8 dan 10 tahun, tewas di tempat mereka duduk di bangku gereja," kata Brian O'Hara kepada wartawan di dekat lokasi penembakan, seperti dikutip The New York Times, Kamis 28 Agustus 2025.
"Tujuh belas orang lainnya terluka, 14 di antaranya anak-anak. Dua di antaranya dalam kondisi kritis," kata O'Hara.
Penembak "akhirnya bunuh diri di belakang gereja," ujarnya, seraya menambahkan bahwa tersangka, yang berusia awal 20-an, bertindak sendiri dan tidak memiliki catatan kriminal yang luas.
O'Hara mengatakan, sebuah kendaraan yang diduga digunakan oleh penembak sedang digeledah dan motifnya belum diketahui.
Tersangka diidentifikasi sebagai Robin Westman, 23 tahun, menurut Direktur FBI Kash Patel, yang mengatakan penembakan itu diperlakukan sebagai "tindakan terorisme domestik dan kejahatan kebencian yang menargetkan umat Katolik."
"Ada dua korban jiwa, seorang anak berusia delapan tahun dan seorang anak berusia 10 tahun. Selain itu, 14 anak-anak dan tiga orang dewasa terluka. Pelaku penembakan telah diidentifikasi sebagai Robin Westman, seorang pria dengan nama lahir Robert Westman," tulis Patel di platform media sosial AS, X.
Rekaman di media sosial yang diduga berasal dari kanal YouTube milik Westman menunjukkan catatan sekitar 1.000 kata yang ditinggalkan untuk keluarga "Robin M Westman", yang menceritakan pikiran-pikiran bunuh diri dan berpotensi melakukan kekerasan.
Video-video tersebut juga menunjukkan sosok tak terlihat, yang diduga Westman, mengacungkan senjata api dan amunisi, termasuk pistol, senapan laras ganda, dan senapan, yang menurut polisi merupakan senjata yang digunakan pada hari Rabu.
Departemen Kepolisian Minneapolis sebelumnya mengatakan bahwa petugas sedang menanggapi "situasi kepolisian yang aktif" di gereja tersebut, yang juga memiliki sekolah yang melayani siswa dari prasekolah hingga kelas delapan.
Departemen tersebut menekankan bahwa "tidak ada ancaman aktif terhadap masyarakat" karena pelaku penembakan telah "dikendalikan."
Laporan menunjukkan bahwa tiga penembakan lain telah terjadi di Minneapolis dalam 24 jam terakhir, dengan total tiga orang tewas dan tujuh orang luka-luka.
Gubernur Tim Walz mengonfirmasi insiden tersebut di media sosial, mengatakan bahwa Biro Penangkapan Kriminal dan Patroli Negara Bagian telah berada di lokasi kejadian. "Saya berdoa untuk anak-anak dan guru-guru kita yang minggu pertama sekolahnya dirusak oleh tindakan kekerasan yang mengerikan ini," ujar Gubernur Walz.
Hennepin Healthcare, yang mengoperasikan rumah sakit di wilayah Minneapolis, dilaporkan sedang merawat pasien akibat penembakan tersebut.
Jaksa Agung AS Pam Bondi mengonfirmasi bahwa agen federal juga berada di lokasi kejadian. "Doa kami menyertai semua orang yang terlibat dalam tragedi ini. Tim kami akan memberikan informasi terbaru segera setelah kami menerimanya," ujar Bondi.