Ketua Delegasi Republik Indonesia untuk Konferensi Perubahan Iklim (COP30 UNFCCC), Hashim Djojohadikusumo, secara resmi membuka Paviliun Indonesia. Istimewa
Whisnu Mardiansyah • 11 November 2025 08:38
Jakarta: Ketua Delegasi Republik Indonesia untuk Konferensi Perubahan Iklim (COP30 UNFCCC), Hashim Djojohadikusumo, secara resmi membuka Paviliun Indonesia. Pembukaan ini menjadi bagian dari strategi diplomasi dalam Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim ke-30.
Hashim hadir didampingi Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq serta Wakil Menteri Kehutanan Rohmat Marzuki. Paviliun Indonesia akan menjadi ajang soft diplomacy selama rangkaian acara COP30.
Dalam sambutannya, Hashim menegaskan pentingnya sektor kehutanan dan penggunaan lahan (Forestry and Other Land Uses/FOLU) sebagai tulang punggung upaya mitigasi perubahan iklim.
"Kita memiliki kewajiban untuk mengelola sektor ini dengan lebih hati-hati, karena menjadi tulang punggung bagi keanekaragaman hayati, pasar karbon, dan pencapaian target mitigasi iklim," ujar Hashim Djojohadikusumo, Senin, 10 November 2025.
Hashim mendorong agar aspek FOLU tercermin dalam hasil perundingan Pasal 6.4 Perjanjian Paris. Pasal ini mengatur mekanisme kerja sama internasional dalam perdagangan karbon.
"Visi kami adalah menjadikan Indonesia sebagai pusat global untuk pasar karbon berintegritas tinggi yang menghasilkan dampak iklim nyata dan terukur, sekaligus menciptakan lapangan kerja hijau, penghidupan berkelanjutan, dan komunitas yang tangguh," tegasnya.
Hashim menekankan Paviliun Indonesia menjadi perpanjangan penting dari diplomasi iklim nasional. Paviliun ini menjadi wadah berbagi pengalaman, mendorong kemitraan, dan menampilkan inovasi lintas sektor.
Wakil Menteri Kehutanan Rohmat Marzuki menekankan peran strategis sektor kehutanan dalam mewujudkan target pengurangan emisi nasional. Program FOLU Net Sink 2030 dan upaya konservasi berbasis masyarakat menjadi andalan.
"Melalui Paviliun Indonesia, Kementerian Kehutanan ingin menunjukkan bahwa pengelolaan hutan Indonesia tidak hanya tentang menjaga tutupan hutan, tetapi juga tentang menjaga keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat di dalamnya," ujar Rohmat Marzuki.

Menhut Raja Juli Antoni bersam Utusan Khusus Presiden Bidang Perubahan Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo/Istimewa
Paviliun Indonesia mengusung tema 'Accelerating Substantial Actions of Net Zero Achievement through Indonesia High Integrity Carbon'. Dari sektor kehutanan, terdapat delapan sesi tematik yang mencakup isu mangrove, perdagangan karbon, energi terbarukan, penguatan peran masyarakat adat, hingga pemulihan gambut dan pasar karbon global.
Bagi Kementerian Kehutanan, pembukaan Paviliun ini menjadi momentum penting untuk memperkuat reputasi dan posisi Indonesia dalam pengelolaan hutan, konservasi, serta kerja sama internasional.