Harga Emas dalam Tren Bearish, Investor Harus Apa?

Ilustrasi emas. Foto: Dok Bappebti

Harga Emas dalam Tren Bearish, Investor Harus Apa?

Eko Nordiansyah • 7 July 2025 11:54

Jakarta: Harga emas dunia (XAU/USD) melanjutkan tren kenaikan moderat pada sesi Jumat, 4 Juli lalu, mencatatkan kenaikan mingguan lebih dari 1,50 persen seiring dolar AS yang tertekan dalam kondisi likuiditas tipis menjelang perayaan Hari Kemerdekaan AS.

XAU/USD diperdagangkan di level USD3.333, menguat 0,26 persen dari penutupan sebelumnya, didorong pula oleh sedikit eskalasi ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan mitra-mitra utamanya.

Meskipun reli emas berlanjut, analisa dari Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha mengindikasikan pola bearish yang kembali menguat pada XAU/USD. Menurut Andy Nugraha, kombinasi pola candlestick dan indikator Moving Average menunjukkan bahwa tekanan jual semakin mendominasi.

“Moving Average jangka pendek kembali memotong ke bawah MA jangka menengah, sementara formasi lower high dan lower low pada candlestick mengonfirmasi penguatan tren bearish,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Senin, 7 Juli 2025.

Namun, apabila tekanan jual ini berlanjut hari ini, XAU/USD berpotensi terdepresiasi hingga level USD3.292. Namun, jika pembeli mampu memantulkan harga, rebound teknikal berpeluang mendorong XAU/USD kembali ke kisaran USD3.343.
 

Baca juga: 

Awal Pekan, Rupiah Tertekan atas Dolar AS



(Ilustrasi emas. Foto: Unplash)

Harga emas tertekan

Memasuki sesi Asia pada Senin pagi, harga emas sempat ditarik penjual ke area USD3.320, setelah data Nonfarm Payrolls (NFP) AS untuk bulan Juni dengan tambahan 147 ribu lapangan kerja melampaui ekspektasi 110 ribu mengubah prospek kebijakan moneter The Fed.

Tingkat pengangguran yang stabil di 4,1 persen menegaskan ketahanan pasar tenaga kerja, sehingga mengurangi kemungkinan The Fed menurunkan suku bunga dalam waktu dekat. Dorongan dolar yang kembali menguat pasca-NFP menambah tekanan jual pada emas, mengingat korelasi negatif antara DXY dan XAU/USD.

Para pelaku pasar kini mengalihkan perhatian ke risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan dirilis Rabu, 9 Juli 2025. Dokumen tersebut diperkirakan memberikan sinyal lebih lanjut mengenai sikap “tunggu dan lihat” The Fed, sekaligus potensi kelanjutan atau penundaan kebijakan akomodatif.

Di sisi lain, kekhawatiran fiskal akibat ancaman penyesuaian tarif dagang oleh AS memberikan sentimen netral-positif. CBBC melaporkan rencana surat Presiden Trump kepada beberapa mitra dagang, yang mengancam mengembalikan tarif ke level 2 April pada 1 Agustus jika negosiasi tidak mencapai kemajuan.

Faktor geopolitik jadi katalis penting


Pada akhir pekan, militer Israel menyerang sasaran Houthi di tiga pelabuhan dan sebuah pembangkit listrik di Yaman, menanggapi serangan berulang oleh kelompok yang didukung Iran. Eskalasi konflik di Timur Tengah cenderung meningkatkan permintaan safe-haven, sehingga membatasi penurunan emas lebih jauh.

Mengacu pada kondisi teknikal bearish yang semakin kuat, namun dengan penyangga fundamental dari ketidakpastian geopolitik dan ketegangan perdagangan, Andy juga menilai XAU/USD akan bergerak dalam rentang terbatas hari ini.

“Sehingga, level kunci perlu diwaspadai adalah support di USD3.292 dan resistance di USD3.343. Trader disarankan memantau kedua batas ini untuk mengantisipasi peluang breakout atau rebound sesaat, sementara sentimen jangka pendek tetap terfokus pada dinamika NFP, FOMC, dan perkembangan geopolitik,” ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)