Venture Debt Bisa jadi Alternatif Funding Tanpa Jaminan. Foto: Istimewa.
Jakarta: Pelaku usaha rintisan atau startup bisa menggunakan penyertaan modal berbentuk pinjaman atau Venture Debt untuk menjaga kelangsungan bisnisnya. Penyertaan modal berbentuk pinjaman (venture debt) tanpa membutuhkan traditional collateral atau jaminan tradisional.
Venture Debt adalah pendanaan dalam bentuk utang yang harus dibayarkan kembali kepada pendana beserta bunga atau bagi hasil sesuai dengan perjanjian. Pendanaan ini tidak mengurangi porsi kepemilikan perusahaan. Karena sifatnya utang, maka venture debt tidak mewajibkan penerbitan saham kepada investor baik sekarang maupun di waktu yang akan datang.
Nah, venture debt ini juga merupakan solusi tepat bagi perusahaan yang memiliki cash flow positif. Bagi startup yang sudah dapat menghasilkan uang secara stabil, perusahaan dapat membayarkan kembali pinjaman dari uang hasil usaha secara berkala.
Qverse mengatakan siap memberikan pinjaman kepada pendiri usaha dalam mengatasi tantangan permodalan dengan skema fair funding dan risk sharing yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnisnya masing-masing.
"Dihitung dari 2022 sampai 2023, rata-rata kita setahun memberikan Rp200 miliar-Rp300 miliar untuk bisa support teman-teman di lintas industri," ucap CEO Qverse Gena Bijaksana dikutip dari Media Indonesia, Sabtu, 15 Februari 2025.
Angka tersebut, sambungnya, memang masih terlihat kecil, akan tetapi Gena menegaskan angka tersebut merupakan upaya terbaik yang bisa Qverse lakukan untuk saat ini.
"Kita support bisnis dengan lebih bijaksana, lebih bertanggung jawab dan lebih berkelanjutan," ungkap Gena.
Menjaga kepemilikan bisnis
Sebagai salah satu debitur Qverse, CEO Endorphins Leonard Utomo mengakui bantuan modal dari Qverse membuatnya bisa menjaga 100 persen kepemilikan bisnisnya.
"Dengan debt financing ini, kita bisa keep 100 persen bisnis kita. Menurut saya, dalam jangka panjang itu lebih profitable," sebut pria yang akrab disapa Leo itu.
Ia juga mengungkapkan, bantuan modal dari Qverse sangat cocok untuk UMKM-UMKM yang ingin tumbuh berkembang secara cepat dan besar.
Sementara itu, CEO Brodo Yukka Harlanda mengungkapkan bantuan modal dari Qverse sangat membantu bisnisnya di saat bisnisnya membutuhkan modal untuk produksi. Hal itu dibuktikannya saat usahanya membutuhkan modal besar pada akhir tahun lalu, termasuk saat menghadapi Ramadan dan Lebaran nanti.
"Kita perlu big cash, very fast, with a very good terms juga, at a very limited amount of time. Jadi kalau ke investor, panjang diligence-nya. Kalau ke bank, tanya aset, kita enggak punya. Jadi buat kita, Qverse ini solusi yang tepat," ucap Yukka.
Di kesempatan yang sama, CEO MB Truss Co, Gion Darwis menyebut modal dengan skema ini sangat membantu untuk menjaga arus kas bisnisnya di saat harga besi sedang mengalami penurunan.