Rerie Dorong Kowani Meningkatkan Peran Perempuan Menyongsong Indonesia Emas

Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat (Rerie). Foto: Istimewa.

Rerie Dorong Kowani Meningkatkan Peran Perempuan Menyongsong Indonesia Emas

Anggi Tondi Martaon • 9 October 2025 18:43

Jakarta: Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat (Rerie) mendorong Kongres Wanita Indonesia (Kowani) melakukan konsolidasi sumber daya. Sebab, peran mereka sangat dibutuhkan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Hal itu disampaikan Rerie pada talkshow bertema Perempuan Cerdas Bersatu, Berdaya Menuju Indonesia Emas. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Kantor Pusat Kowani.

"Dengan keanggotaan Kowani yang tersebar di Tanah Air, merupakan kekuatan yang dahsyat untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi. Saya yakin, bila upaya itu dilakukan secara bersama-sama akan berhasil," kata Rerie melalui keterangan tertulis, Kamis, 9 Oktober 2025.

Talkshow tersebut juga diikuti Ketua Umum (Ketum) Kowani Nannie Hadi Tjahjanto, Ketua Komnas HAM Anis Hidayah, dan sejumlah perwakilan organisasi perempuan di Indonesia. 

Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu menyampaikan, upaya untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi perempuan Indonesia harus dilakukan dengan kesamaan pemahaman dan langkah. Menurut dia, di tengah perubahan sosial dan politik yang terjadi, para anggota Kowani menghadapi tantangan konseptual antara lain terkait penggunaan istilah feminisme yang dianggap produk asing. 

Baca juga: 

Perempuan Dinilai Punya Peran Strategis dalam Mendorong Inovasi di Sektor Maritim


Anggota Komisi X DPR itu menyampaikan, perempuan Indonesia sejatinya memiliki jawaban ideologis melalui Pancasila yang menjamin kesetaraan setiap manusia. 

Gagasan Feminisme Pancasila, ungkap dia, bukan tiruan dari Barat. Namun, kelanjutan alami dari nilai-nilai kemanusiaan, keadilan sosial, dan gotong royong yang menjadi ruh bangsa Indonesia.

Menurut Rerie, semangat dasar feminisme itu mencakup nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan kemanusiaan yang telah hidup dalam gerakan perempuan Indonesia sejak Kongres Perempuan 1928.

Lahirnya Kowani pada masa itu, tegas Rerie, diwarnai dengan semangat progresif dalam bentuk perlawanan atas ketidakadilan terhadap perempuan dan semangat untuk memerdekakan perempuan.

"Jadi jangan kita di masa kini malah mengkerdilkan peran perempuan sebagai istri hanya di ranah domestik saja," ujarnya. 

Menurut Rerie, hingga saat ini masih banyak pekerjaan rumah terkait eksistensi perempuan di tanah air. 

Di lingkungan parlemen misalnya, tambah dia, upaya untuk merealisasikan 30% keanggotaan perempuan di lembaga legislatif masih banyak menghadapi kendala. 

Menurut anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, Kowani harus kembali menjadi rumah besar gerakan perempuan Indonesia, bukan sekadar saksi sejarah, tetapi penentu masa depan bangsa menuju Indonesia Emas 2045.

"Saya yakin bila semua elemen perempuan memahami dan menyadari untuk berjuang bersama-sama, banyak pekerjaan rumah yang bisa dituntaskan," ujar Rerie. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggi Tondi)