Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq. Metro TV/Saifullah
M. Iqbal Al Machmudi • 21 September 2025 16:02
Jakarta: Krisis sampah tidak bisa lagi ditangani di hilir. Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq menegaskan perubahan perilaku masyarakat untuk mengurangi sampah dari hulu adalah kunci keberhasilan Indonesia mencapai target pengurangan sampah nasional.
"Kita tidak bisa lagi menutup mata dengan adanya TPS liar. Pemerintah daerah harus tegas menertibkan dan masyarakat perlu sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan. Beban TPA sudah sangat berat, karena itu sampah harus dikurangi dari hulu," kata Hanif dalam rangkaian World Cleanup Day 2025, dilansir dari keterangannya pada Minggu, 21 September 2025.
KLH/BPLH terus mendorong penerapan ekonomi sirkular, tanggung jawab produsen melalui Extended Producer Responsibility (EPR), serta pembatasan plastik sekali pakai. Disiplin mengelola sampah sejak dari rumah akan meringankan beban TPA, menciptakan lingkungan lebih sehat, sekaligus menghadirkan manfaat langsung bagi masyarakat.
"Aksi bersih-bersih hanyalah langkah awal, yang terpenting adalah konsistensi menjalankan kebiasaan baik setiap hari,” tegas Hanif.
Hanif memimpin aksi bersih-bersih di Desa Terate, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten. Kegiatan ini menjadi simbol ajakan konkret kepada pemerintah daerah, komunitas, dan masyarakat untuk bersama-sama memberantas keberadaan TPS liar yang membebani TPA serta mencemari lingkungan.
Aksi ini sekaligus menjadi sarana peningkatan kapasitas publik dalam mengelola sampah. "World Cleanup Day bukan hanya tentang memungut sampah sehari, tapi momentum membangun kesadaran kolektif dan kapasitas masyarakat untuk mengubah kebiasaan. Dari hal kecil seperti memilah sampah di rumah, dampaknya akan besar bagi keberlanjutan lingkungan,” ujar Hanif.