Indonesia-Uni Eropa Rilis Sistem Schengen Visa Cascade

Jakarta: Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian merilis hasil kerja sama yang baru-baru ini disahkan dengan Uni Eropa. Hasil perjanjian tersebut berupa Schengen Visa Cascade yang sudah mulai berlaku untuk Indonesia.

Sistem visa baru ini lahir dari adanya hubungan baik yang telah dijalin oleh Indonesia dengan Uni Eropa, terutama di bidang ekonomi dan perdagangan. Duta Besar Perwakilan Uni Eropa Untuk Republik Indonesia, Denis Chaibi menyatakan, Uni Eropa ingin warga Indonesia bisa merasakan dampak dari hubungan baik antara dua pihak.

“Ini adalah sebuah bentuk kebijakan yang kami setujui sebagai bentuk keinginan Uni Eropa untuk Indonesia bisa merasakan hasil dari hubungan baik antara kami,” tutur Denis di Kantor Kemenko Perekonomian, Kamis, 31 Juli 2025.
 

Baca juga:  Kejar Target Ekonomi 8%, Pemerintah Incar Investasi Rp13 Ribu Triliun

(Kerja sama Indonesia dengan Uni Eropa. Metro TV/Indira Pramesti)

Ia juga menambahkan mengenai teknis dari berlakunya sistem visa cascade. Nantinya, visa tidak lagi dengan sistem yang sebelumnya berlaku yang mengharuskan visa pertama yang berlaku setahun digunakan tiga kali untuk mendapat visa tahun kedua.

Dengan kebijakan baru, nantinya warga Indonesia bisa memiliki satu visa yang nantinya akan berlaku selama lima tahun. “Dengan Indonesia, kami (Uni Eropa) membawa ke puncak dari tangga menjadi prioritas kami,” ungkap dia.

Dampak positif kerja sama Indonesia-Uni Eropa

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto berharap terlaksananya sistem schengen visa yang baru dan kerja sama Indonesia dengan Uni Eropa dalam EU-CEPA dapat memberikan dampak positif. Salah satunya adalah membuka peluang ekspor.

“Saya berharap kebijakan visa cascade ini akan meningkatkan kewujudan global Indonesia dan memberikan peluang ekspor yang lebih besar di pasar Eropa dengan menawarkan varietas produk yang lebih luas dengan harga yang lebih kompetitif, bagi pasar Eropa,” tutur Airlangga.