Buru Fredy Pratama, Polri Gandeng Polisi Thailand

Jakarta: Gembong narkoba Fredy Pratama diburu Polri. Korps Bhayangkara menggandeng Kepolisian Thailand untuk memburu Fredy.

"Dia adalah salah satu tokoh yang berdasarkan data Bareskrim menjadi buronan utama saat ini," kata Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter) Polri Irjen Krishna Murti di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 26 September 2023.

Krishna mengatakan Polri dan Kepolisian Thailand sudah menerjunkan dua tim. Mereka bertugas mengejar Fredy dan perkembangannya akan disampaikan kemudian.

"Kami dibantu sepenuhnya oleh otoritas Thailand. Peran Kepolisian Thailand sangat signifikan," papar jenderal bintang dua itu.

Krishna menyebut pemburuan Fredy merupakan pengembangan tindak pidana narkoba yang ditangani Bareskrim. Upaya itu melibatkan sejumlah polda mulai dari Lampung, Banten, hingga Kalimantan.

"Kami (Divhubinter) sifatnya memfasilitasi, menyambung, dan membantu apa yang dilakukan Bareskrim untuk dilakukan upaya pengejaran di Thailand," jelas dia.

Total 884 tersangka peredaran gelap narkoba jaringan Fredy Pratama ditangkap dari 2020-2023. Penangkapan berbekal 408 laporan polisi (LP) yang masuk di Bareskrim Polri dan polda jajaran.
 
Total 10,2 ton sabu disita. Polisi menaksir 52 juta jiwa bisa diselamatkan dari penangkapan sindikat Fredy Pratama sejak 2020-2023. Apabila 1 gram sabu dipakai oleh lima orang.
 
Berdasarkan barang bukti, sosok Fredy Pratama disebut masuk sebagai salah satu sindikat penyalur narkotika terbesar di Indonesia. Dari hasil analisa Direktorat Tindak Pidana Narkoba didapati bahwa mayoritas narkoba di Indonesia terafiliasi dengan jaringan Fredy.
 
Setiap bulannya, sindikat Fredy mampu menyelundupkan sabu dan ekstasi ke Indonesia dengan jumlah mulai dari 100 kilo sampai 500 kilo. Dengan modus operandi menyamarkan sabu dalam kemasan teh.