Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto: Dokumen Kemenkeu
Annisa ayu artanti • 17 August 2023 14:35
Jakarta: Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memaparkan arsitektur RAPBN 2024 didesain sebagai shock absorber, akselerator transformasi ekonomi, sekaligus instrumen untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.
"APBN akan tetap menjadi instrumen penting yang diandalkan untuk menghadapi dinamika global sebagai shock absorber, juga sebagai instrumen untuk mentransformasikan ekonomi, dan APBN harus bisa terus mendukung perbaikan kesejahteraan rakyat," jelas Sri Mulyani dalam Konferensi Pers RAPBN dan Nota Keuangan Tahun Anggaran 2024 di Jakarta, dikutip Kamis, 17 Agustus 2023.
Transformasi ekonomi dilakukan di berbagai bidang. Mulai dari sumber daya manusia, fisik, sumber daya alam, hingga reformasi di bidang kelembagaan.
Baca juga: Menkeu: Defisit Fiskal 2,29% Tetap Support Pembangunan Tahun Depan
APBN berpihak ke kesejahteraan masyarakat
Selain itu, APBN tahun depan juga tetap berpihak kepada kesejahteraan rakyat, terutama fokus pada penurunan kemiskinan, stunting, dan kesenjangan.
Lebih lanjut, ia menegaskan APBN pun didorong untuk bisa mendukung pencapaian Visi Indonesia Maju 2045.
"Kita akan melihat APBN dijaga tetap sehat dan berkelanjutan untuk bisa terus menopang tujuan menuju Indonesia maju 2045" ujar dia.
"Oleh karena itu, pendapatan negara, belanja negara, dan defisit akan dibuat sehingga kita tetap tahan dengan gejolak yang terjadi di dalam lingkungan global. Namun tetap bisa mendanai dan mendukung perekonomian," kata dia.
Bendahara negara itu juga memaparkan asumsi dasar ekonomi makro tahun depan yang telah dibacakan oleh Presiden Joko Widodo dalam Pidato RAPBN 2024 dan Nota Keuangan di Gedung DPR.
Berikut asumsi dasar ekonomi makro 2024:
- Pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan tumbuh sebesar 5,2 persen.
- Inflasi akan tetap dijaga di angka 2,8 persen.
- Nilai tukar rupiah diproyeksi berada di angka Rp15 ribu per USD.
- Harga minyak USD80/barel.
- Suku bunga 10 tahun 6,7 persen.
- Lifting minyak diperkirakan sebesar 625 ribu barel per hari.
- Lifting gas 1.033 ribu barel setara minyak per hari.