M Sholahadhin Azhar • 14 November 2025 15:58
Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir memotivasi para pelajar. Agar, meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama saat menghadiri acara pencegahan dini perundungan "Stand Up Against Bullying" di SMAN 3 Jakarta.
"Di keluarga saya, saya diajari oleh almarhum bapak saya, Haji Muhammad Thohir, kalau kakak harus sayang adik, itu prinsipnya. Kakak kelas harus sayang adik kelas, adik kelasnya harus respek sama kakak kelasnya," kata Erick Thohir di Jakarta, dikutip dari Antara, Jumat, 14 November 2025.
Menpora pun berdiskusi dengan para pelajar, termasuk menanyakan pengalaman mereka terkait perundungan. Dia mengaku bersyukur dan bangga dengan situasi almamaternya SMAN 3 yang menurutnya kondusif dan belum ditemukan kasus perundungan.
Dia pun membagi pengalamannya sebagai lulusan SMAN 3 Jakarta yang pernah mengalami perundungan dalam pertandingan olahraga bola basket.
"Waktu itu bertanding kelas satu dan kelas tiga di lapangan itu. Ya kami sebagai adik kelas main basketnya tidak seperti main basket, tetapi sudah seperti tarkam. Main basket berdarah-berdarah," katanya.
Dia mengatakan, aksi perundungan merupakan realitas yang terjadi di sekolah. Namun demikian, dia membuktikan diri bisa bangkit dari perundungan yang dialami saat bermain bola basket.
"Saya tetap bermain sampai di akhir game. Kakak-kakak kelas menghampiri saya, mereka bilang ‘kamu hebat, kamu tidak takut. Jadi siapa pun yang mem-
bully, jangan pernah bangga. Siapa pun yang di-
bully, harus berani bangkit," katanya.
Menpora meminta para pelajar yang berstatus sebagai kakak kelas untuk menyayangi adik kelasnya, sementara para adik kelas bisa menghormati kakak kelasnya.
Dia mengatakan bahwa tidak ada hal yang bisa dibanggakan dari orang yang suka merundung. Sementara terhadap korban perundungan, dia meminta agar tidak perlu takut dan berani berbicara menyampaikan apa yang terjadi.
"
Bully itu banyak yang lewat sosial media, banyak juga dengan kata-kata. Hadapi. Seperti saya sampaikan tadi, saya pernah di-
bully, saya hadapi. Banyak teman di sekitar kita yang berani bicara juga. Jangan takut, kalian tidak sendirian," katanya.
Menpora Erick Thohir/Metro TV/Siti Yona
Menpora juga menekankan pentingnya pembangunan karakter pemuda Indonesia, termasuk pada pelajar SMAN 3 Jakarta untuk menjadi anak muda yang gigih, siap bersaing, siap meningkatkan kemampuan. Selain itu, juga harus memiliki karakter empati kepada orang tua.
"Kita tidak mungkin jadi orang baik kalau tidak punya empati yang baik dengan keluarga, empati kepada orang tua, empati kepada lingkungan, empati kepada alam," katanya.
Dalam kesempatan itu Menpora mengaku bangga menjadi bagian keluarga besar SMAN 3 Jakarta, karena di sekolah itu dirinya dididik untuk menjadi pemimpin, untuk berempati, dan mengerti bagaimana arti persahabatan.
Dia berharap program-program positif yang ada di sekolah harus didorong secara nyata karena menurutnya salah satu kegagalan program sekolah karena tidak menyentuh para siswa secara langsung.