Kekhawatiran Gangguan Pasokan Bikin Harga Minyak Melambung

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Kekhawatiran Gangguan Pasokan Bikin Harga Minyak Melambung

Eko Nordiansyah • 2 September 2025 08:18

Houston: Harga acuan global minyak mentah Brent ditutup satu persen lebih tinggi karena meningkatnya kekhawatiran serangan udara yang semakin intensif di Rusia dan Ukraina dapat menyebabkan gangguan pasokan, dan karena melemahnya dolar memberikan dukungan tambahan.

Melansir Investing.com, Selasa, 2 September 2025, harga minyak mentah Brent berjangka ditutup naik 67 sen atau satu persen menjadi USD68,15 per barel. Harga acuan AS, kontrak berjangka West Texas Intermediate naik 67 sen atau 1,1 persen menjadi USD64,68.

Tidak akan ada penyelesaian untuk kontrak berjangka WTI pada hari Senin karena libur Hari Buruh di AS. Volume perdagangan untuk Brent dan WTI juga melemah karena alasan tersebut.

Gangguan pasokan Rusia

Pasar tetap khawatir tentang aliran minyak Rusia, dengan pengiriman mingguan dari pelabuhannya turun ke level terendah empat minggu di angka 2,72 juta barel per hari (bph), menurut data pelacak tanker yang dikutip oleh analis ANZ.

Di tempat lain, laporan pasar tenaga kerja AS minggu ini akan memberikan gambaran tentang kesehatan ekonomi dan menguji keyakinan investor bahwa pemotongan suku bunga akan segera dilakukan, sebuah pandangan yang telah memperkuat minat terhadap aset berisiko seperti komoditas.

Baca juga: 

Harga Batu Bara per 1 September 2025



(Ilustrasi. Foto: Freepik)

Menjelang data tersebut, dolar mendekati level terendah dalam lima minggu pada hari Senin, membuat harga minyak lebih murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.

Aktivitas manufaktur Tiongkok tumbuh pada laju tercepat di bulan Agustus dalam lima bulan, sebuah survei sektor swasta menunjukkan pada hari Senin. Analis komoditas SEB, Bjarne Schieldrop menilai, hal itu membantu menopang harga minyak dan tembaga.

Pertemuan OPEC+ menjadi sorotan

Menurut analis HSBC dalam sebuah catatan, setelah musim panas berlalu, persediaan minyak diperkirakan akan meningkat pada kuartal terakhir tahun 2025 dan kuartal I 2026 dengan surplus 1,6 juta barel per hari pada kuartal keempat.

Peningkatan pasokan OPEC+ dan peningkatan stok dapat terus menekan harga minyak setelah Brent dan WTI mencatat penurunan bulanan pertama mereka dalam empat bulan pada bulan Agustus, turun enam persen atau lebih.

"Para praktisi minyak akan terus menahan antusiasme mereka," kata analis PVM John Evans dalam sebuah catatan, mengutip peningkatan pasokan OPEC+.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)