M Sholahadhin Azhar • 27 August 2025 07:24
Jakarta: Pemerintah Indonesia merancang Wanam sebagai salah satu lokasi untuk Proyek Strategis Nasional (PSN). Yakni, melalui pembangunan kawasan satelit pangan yang dikerjakan oleh putra putri bangsa sesuai arahan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.
"Dalam rangka Proyek Strategis Nasional di Wanam, Kementerian Pertahanan bertanggung jawab memberikan dukungan pengamanan dalam setiap kegiatan percepatan pembangunan kawasan termasuk dalam mendukung pengembangan industri pertahanan yang dilaksanakan oleh Pindad," kata Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, dalam keterangan tertulis, Rabu, 27 Agustus 2025.
Hal tersebut diungkap Sjafrie saat meninjau langsung perkembangan di kawasan Wanam bersama sejumlah menteri dan pejabat tinggi, Selasa, 26 Agustus 2025. Sjafrie dan pejabat tinggi juga melakukan rapat terbatas dipimpin oleh Menko Pangan Zulkifli Hasan, untuk merumuskan langkah-langkah strategis.
Penegasan terkait PSN ini tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 19 Tahun 2025 tentang Tim Koordinasi Percepatan Pembangunan Kawasan Swasembada Pangan, Energi, dan Air Nasional. Kemudian, Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Swasembada Pangan, Energi, dan Air Nasional.
Pembagian tugas, dilakukan sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 2025 tentang percepatan pembangunan kawasan swasembada pangan, energi, dan air nasional.
Sjafrie mengatakan Kementerian Pekerjaan Umum berperan dalam penyusunan dan penetapan pedoman pembangunan infrastruktur terkait PSN ini. Kemudian, Kementerian Lingkungan Hidup diberi tugas untuk mempercepat proses dan pemberian persetujuan lingkungan bagi kegiatan utama maupun kegiatan pendukung, sehingga aspek keberlanjutan dan kelestarian tetap terjamin.
"Sementara itu, Kementerian Pertanian melaksanakan langkah-langkah percepatan melalui kegiatan cetak sawah, penyediaan sarana dan prasarana produksi, serta penanaman, guna mendukung target swasembada pangan secara nasional," kata dia.
Wanam diproyeksikan menjadi pusat Cadangan Pangan Nasional melalui program cetak sawah seluas 1 juta hektare, sekaligus sebagai kawasan pengembangan berbagai infrastruktur vital bandara, pelabuhan, dan jaringan irigasi. Selain itu, pembangunan di Wanam juga mencakup program biodiesel, penguatan industri pertahanan, serta jalan penghubung Wanam–Boven Digoel sepanjang kurang lebih 130 kilometer.
Landasan hukum program ini tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 19 Tahun 2025 tentang Tim Koordinasi Percepatan Pembangunan Kawasan Swasembada Pangan, Energi, dan Air Nasional serta Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 2025 yang menugaskan percepatan pembangunan kawasan tersebut.
Dalam hal ini, Menko Pangan Zulkifli Hasan ditetapkan sebagai Ketua Otorita yang berperan mengorkestrasi seluruh kementerian dan lembaga terkait. Tujuannya adalah untuk memperkuat kedaulatan ekonomi Republik Indonesia dengan menjamin cadangan pangan dan infrastruktur pendukung yang berkelanjutan.
Sebagai PSN, pembangunan Wanam dikawal oleh Satgas Merah Putih yang terdiri dari unsur TNI dengan dukungan tokoh masyarakat, agama, dan pemuda. Menteri Pertahanan menegaskan bahwa pengembangan Wanam tidak hanya berfokus pada sektor pangan dan energi.
"Tetapi juga menjadi bagian penting dalam memperkuat kedaulatan negara," kata Sjafrie.