Lebih dari 2.000 Penerbangan di AS Dibatalkan akibat Shutdown Berkepanjangan

Lebih dari 2.000 penerbangan di AS dibatalkan akibat kekurangan staf dan kebijakan pemangkasan jadwal FAA di tengah situasi shutdown. (Anadolu Agency)

Lebih dari 2.000 Penerbangan di AS Dibatalkan akibat Shutdown Berkepanjangan

Willy Haryono • 9 November 2025 12:48

Washington: Kekurangan staf di pusat pengendali lalu lintas udara Amerika Serikat, ditambah kebijakan pengurangan jadwal penerbangan sebesar 4 persen di 40 bandara utama yang diwajibkan oleh Administrasi Penerbangan Federal (FAA), menyebabkan lebih dari 2.000 penerbangan dibatalkan antara Jumat hingga Minggu.

Pembatalan ini menjadi gangguan terbaru—dan kemungkinan terbesar—dalam perjalanan udara AS sejak penutupan pemerintahan dimulai lebih dari sebulan lalu.

Pemangkasan jadwal penerbangan oleh FAA dimulai dengan pengurangan 4 persen akhir pekan ini dan akan meningkat menjadi 6 persen pada 11 November, 8 persen pada 13 November, dan 10 persen pada 14 November.

Maskapai SkyWest, Southwest, dan Envoy Air mencatat jumlah pembatalan tertinggi, sementara United, Delta, dan American Airlines juga mengalami penundaan besar, menurut data FlightAware.

Maskapai-maskapai diminta untuk memperluas pengurangan penerbangan secara bertahap selama pekan depan. Menteri Transportasi AS Sean Duffy memperingatkan bahwa pengurangan kapasitas bisa mencapai 20 persen jika penutupan pemerintah terus berlanjut.

Berbicara kepada Fox News, Duffy menyalahkan penutupan pemerintah atas memburuknya kekurangan staf. “Masalah utama yang kita hadapi adalah para pengendali lalu lintas udara tidak menerima gaji, dan banyak dari mereka terpaksa mencari pekerjaan sampingan lagi, baik sebagai pelayan restoran maupun pengemudi Uber, alih-alih datang ke menara pengendali untuk menjalankan tugasnya,” ujarnya.

Ia memperingatkan bahwa pemangkasan kapasitas akan terus meningkat. “Jika penutupan ini tidak segera berakhir, konsekuensinya adalah semakin banyak pengendali lalu lintas udara yang tidak datang bekerja," sebut Duffy.

"Maka kami harus terus mengevaluasi tekanan di ruang udara dan membuat keputusan yang bisa memaksa kami menambah pengurangan dari 10 persen menjadi 15 persen, bahkan mungkin 20 persen," lanjutnya.

Duffy mendesak Kongres segera mengakhiri kebuntuan. “Akhiri penutupan ini, biarkan Kongres berdebat soal kebijakan mereka. Tapi jangan jadikan rakyat Amerika dan para penumpang pesawat sebagai sandera akibat penutupan yang kini telah berlangsung begitu lama,” katanya.

Bahkan jika pemerintah kembali dibuka segera, Duffy mencatat bahwa akan dibutuhkan beberapa hari bagi para pengendali lalu lintas udara untuk kembali bekerja dan maskapai menormalkan jadwal penerbangan penuh.

Penutupan yang dimulai pada 1 Oktober itu telah menghentikan pembayaran bagi pegawai federal, termasuk pengendali lalu lintas udara dan petugas Administrasi Keamanan Transportasi (TSA), yang tetap bekerja tanpa menerima gaji.

Pemerintahan Trump menyebut masalah di sektor pengendalian lalu lintas udara sebagai dampak dari penutupan, saat Partai Republik berupaya menekan Demokrat di Senat untuk mendukung rancangan undang-undang pendanaan pemerintah “tanpa syarat.” Sementara itu, pihak Demokrat menuding Partai Republik menolak bernegosiasi terkait subsidi asuransi kesehatan yang akan berakhir akhir tahun ini.

Baca juga:  Shutdown AS Berdampak ke Bandara Burbank, Pengawasan Udara Kosong 6 Jam

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)