PM Malaysia Anwar Ibrahim. (EPA-EFE)
Willy Haryono • 29 July 2025 18:13
Jakarta: Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengakui bahwa kekuatan ASEAN selama ini cenderung terpusat di tingkat pimpinan dan diplomatik, namun belum meresap kuat ke akar rumput masyarakat. Hal ini disampaikannya dalam menjawab pertanyaan di Sekretariat ASEAN, Jakarta, pada Selasa, 29 Juli 2025.
"Saya sepakat bahwa kita masih menghadapi tantangan besar dalam memperkuat keterlibatan masyarakat sipil di ASEAN," kata Anwar.
Ia menyoroti bahwa banyak komunitas masyarakat di Asia Tenggara yang masih belum saling mengenal, dan hubungan antarwarga lintas negara anggota masih minim.
Anwar menegaskan pentingnya memperkuat koneksi antarwarga melalui berbagai kanal, mulai dari pendidikan, pemuda, perempuan, hingga organisasi masyarakat sipil.
“Kita tidak boleh memiliki dua standar: satu untuk elite, satu lagi untuk rakyat. Komitmen terhadap masyarakat sipil harus setara dengan komitmen kita terhadap urusan negara,” tegas dia.
PM Anwar menyambut baik rencana konferensi masyarakat sipil se-Asia Tenggara yang akan digelar pada 6–7 Oktober mendatang, dan menyatakan dukungan aktif pemerintah Malaysia untuk inisiatif tersebut. Ia bahkan menyebut akan mendorong koordinasi lintas pemerintah untuk memastikan keterlibatan aktif negara-negara ASEAN.
“Demokrasi partisipatoris hanya akan tumbuh jika masyarakat dilibatkan secara bermakna. Bukan hanya melalui pemilu, tetapi lewat peran asosiasi, forum, dan dialog publik. Kita harus mendengar suara mereka,” sebut PM Anwar.
Ia juga menekankan bahwa kekuatan ASEAN yang sesungguhnya bukan hanya pada kesepakatan formal para pemimpin, tapi pada keterlibatan aktif warganya dalam membentuk masa depan kawasan.
Baca juga: PM Anwar Sebut 'ASEAN Way' Sukses Redam Konflik Thailand-Kamboja