Fakta Menarik Gunung Lewotobi: Gunung Kembar yang Aktif dan Kaya Cerita

Jakarta: Indonesia dikenal sebagai negara cincin api (ring of fire) karena memiliki banyak gunung berapi aktif. Salah satu yang cukup unik dan menarik perhatian adalah Gunung Lewotobi, yang terletak di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. 

Gunung ini bukan hanya kaya akan keindahan alam dan potensi geologi, tapi juga menyimpan banyak fakta menarik yang membuatnya layak dikenal lebih luas, terutama saat aktivitas vulkaniknya kembali meningkat seperti yang terjadi baru-baru ini.

Fakta Menarik Gunung Lewotobi

1. Gunung Kembar: Lewotobi Laki-laki dan Perempuan
Gunung Lewotobi terdiri dari dua puncak kembar, yaitu:

• Lewotobi Laki-laki (1.584 mdpl)
• Lewotobi Perempuan (1.703 mdpl)

Masyarakat lokal mempercayai bahwa kedua gunung ini adalah sepasang suami istri, dan banyak kisah legenda yang beredar seputar asal usul serta karakter dari masing-masing gunung.
 

Baca juga: 32 Jadwal Penerbangan di Bali Sempat Terganggu Imbas Erupsi Gunung Lewotobi

2. Letusan Berkala dan Aktivitas Vulkanik Tinggi
Lewotobi termasuk gunung api tipe strato yang cukup aktif. Gunung ini telah mengalami beberapa kali erupsi, baik kecil maupun besar. Letusan terkininya terjadi baru-baru ini yang menyebabkan hujan abu dan gangguan pada aktivitas masyarakat di sekitarnya.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali menaikkan status Gunung Api Lewotobi Laki-laki menjadi Level IV (AWAS) dari sebelumnya Level III (SIAGA).

3. Pusat Kepercayaan dan Budaya Lokal
Bagi masyarakat adat setempat, Gunung Lewotobi adalah gunung sakral. Ritual adat seperti “Sera Lewo” sering dilakukan untuk meminta keselamatan, terutama saat gunung mulai menunjukkan aktivitasnya. Fenomena letusan seringkali dimaknai sebagai bentuk komunikasi alam terhadap manusia.

4. Potensi Wisata Alam dan Edukasi
Meski tergolong aktif, Gunung Lewotobi menyuguhkan pemandangan alam yang eksotis, mulai dari hutan tropis, puncak yang menantang untuk pendaki, hingga lahan pertanian yang subur di sekitarnya. Bagi peneliti geologi maupun pecinta petualangan, kawasan ini menjadi tempat yang sangat menarik untuk dieksplorasi, tentu dengan mengikuti protokol keselamatan.
 

Baca juga: Pengungsi Lewotobi Kesulitan Dapat Bantuan Makanan hingga Krisis Air

5. Pengaruh Letusan terhadap Lingkungan
Letusan Lewotobi tidak hanya berdampak pada penduduk sekitar, tapi juga pada:

• Sektor pertanian, terutama tanaman pangan dan hortikultura yang rusak akibat abu vulkanik.
• Kesehatan masyarakat, karena abu halus bisa menyebabkan iritasi saluran pernapasan.
• Transportasi, karena jarak pandang yang menurun dan potensi penutupan jalur udara.

6. Pantauan dan Mitigasi Terus Dilakukan
Pemerintah melalui Badan Geologi terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Lewotobi. Warga diimbau untuk tidak beraktivitas di zona bahaya dan selalu mengikuti arahan dari pihak berwenang.