Polda Jatim Bakal Panggil 2 Perusahaan Pemegang HGB 656 Hektare di Laut Sidoarjo

HGB di Perairan Timur Surabaya. (Istimewa)

Polda Jatim Bakal Panggil 2 Perusahaan Pemegang HGB 656 Hektare di Laut Sidoarjo

Amaluddin • 23 January 2025 11:53

Surabaya: Polda Jawa Timur akan memeriksa dua perusahaan pemilik Hak Guna Bangunan (HGB) seluas 656 hektare di kawasan laut Kabupaten Sidoarjo. Sementara ini, polisi diketahui juga telah memeriksa Kepala Desa dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jatim. 

"Kami juga akan memanggil perusahaan yang namanya tercantum di sertifikat HGB tersebut," kata Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Farman, Kamis, 23 Januari 2025.

Untuk diketahui, terdapat tiga HGB dengan total luas 656 hektare yang terdaftar di lokasi dengan koordinat 7.342163°S, 112.844088°E, 7.355131°S, 112.840010°E, dan 7.354179°S, 112.841929°E. Berdasarkan aplikasi Google Maps, lokasi tersebut berada di wilayah Desa Segoro Tambak, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo. Sertifikat HGB itu diterbitkan pada 1996 dan akan berakhir pada 2026.
 

Baca: Pj Gubernur Jatim: HGB Laut di Sidoarjo Berakhir dan Tak Rekomendasi Perpanjangan

Dua sertifikat HGB dimiliki oleh PT Surya Inti Permata, sedangkan satu lainnya dimiliki PT Semeru Cemerlang. Kedua perusahaan ini bergerak di bidang properti. Sebelumnya, Kepala BPN Jatim, Lampri, menjelaskan pihaknya sedang melakukan investigasi menyeluruh terkait kasus HGB di laut Sidoarjo. Kata dia, hasil investigasi nantinya akan diserahkan ke Kementerian ATR/BPN untuk diumumkan kepada publik.

Menurut data sementara, tiga sertifikat HGB tersebut mencakup lahan seluas 656 hektare dengan rinciannya, PT Surya Inti Permata memegang dua sertifikat dengan luas masing-masing 285,16 hektare dan 219,31 hektare, sedangkan PT Semeru Cemerlang memiliki satu sertifikat seluas 152,36 hektare. Lampri menegaskan bahwa kasus ini tidak berkaitan dengan kasus reklamasi atau pembangunan pagar laut seperti di Tangerang.

"Kami masih menunggu hasil investigasi lapangan untuk dapat menyampaikan hasilnya secara lebih komprehensif. Mohon masyarakat bersabar," kata Lampri.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)