Blind Spot Pertahanan Udara Indonesia Bakal Berkurang Karena Alutsista Ini

Panglima Komando Operasi Udara Nasional (Koopsudnas) Marsekal Madya Tedi Rizalihadi. Foto: Tangkapan layar

Blind Spot Pertahanan Udara Indonesia Bakal Berkurang Karena Alutsista Ini

Tasya Nadya • 28 January 2025 15:39

Jakarta: TNI Angkatan Udara (AU) bakal kedatangan 25 radar ground control intercept (GCI). Keberadaan alat utama sistem senjata (alutsista) radar GCI akan membuat blind spot atau titik buta pada pertahanan udara Indonesia akan semakin berkurang.

"Penambahan 25 radar GCI diharapkan mampu menutup sejumlah blind spot di ruang pertahanan udara Indonesia," kata Panglima Komando Operasi Udara Nasional (Koopsudnas) Marsekal Madya Tedi Rizalihadi, Selasa, 28 Januari 2025.

Tedi mengatakan sebanyak 25 radar GCI itu akan datang bertahap. Saat ini, TNI AU juga sudah melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan dua bangunan untuk radar.

Merujuk buku Strategi Pengembangan Teknologi Radar GCI (2015), Radar GCI merupakan suatu sistem komunikasi elektronik yang digunakan untuk mendeteksi obyek pada jarak jauh. Caranya dengan memancarkan gelombang elektromagnetik. 

Pengembangan teknologi radar GCI telah ditetapkan sebagai salah satu teknologi pertahanan yang menjadi program nasional teknologi pertahanan. Penguasaan teknologi radar GCI sejalan dengan amanah UU Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan.
 

Baca: 

Keunggulan 25 Radar Baru TNI AU


PT LEN Industri menyebut radar GCI merupakan salah satu alutsista yang berfungsi sebagai “mata” pertahanan. Dengan jangkauan mencapai 450 kilometer (km), radar GCI berperan memberikan pengawalan pada pesawat pencegat maupun pesawat buru sergap dalam menjalankan misinya. 

Hari ini, 28 Januari 2025, Koopsudnas merayakan hari jadi ketiga. Selama tiga tahun terakhir, Koopsudnas membantu mendistribusikan bantuan ke Gaza, Palestina.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Wandi Yusuf)