Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat. Foto: Instagram
Annisa ayu artanti • 22 January 2025 16:27
Jakarta: Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, menyoroti keputusan Indonesia bergabung dengan
BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan). Dia menilai terdapat pro dan kontra atas keputusan bergabungnya Indonesia ke dalam BRICS tersebut.
Rerie sapaan akrabnya mengungkapkan pentingnya memahami beragam perspektif mengenai dampak keputusan tersebut, baik dari sisi ekonomi maupun politik.
"Tanda tanya besar karena kita melihat pro dan kontra yang terjadi ketika Indonesia kemudian mengumumkan bergabung ke BRICS," kata dia dalam Diskusi Denpasar 12 - Edisi 219, Rabu, 22 Januari 2025.
.jpg)
Ilustrasi BRICS. Foto: TASS
Menurut Lestari, banyak pandangan yang mengkritisi langkah Indonesia bergabung ke BRICS mulai dari perspektif sosiologi, politik, hingga ekonomi. Terlebih, BRICS terdiri dari negara-negara besar dengan potensi pertumbuhan ekonomi yang tinggi, sumber daya alam yang melimpah, dan penduduk yang besar. Kelompok dinilai memiliki peran signifikan dalam ekonomi global.
"Itu adalah pandangan-pandangan dari pihak-pihak yang mungkin melihat ada catatan-catatan yang rasanya tidak terlalu kalau saya boleh menggunakan kalimat ini ya maksudnya tidak terlalu tepat kita bergabung dengan mereka," ungkap dia.
Pemerintah tetap perlu mengedepankan transparansi
Meski demikian, ia mengingatkan pemerintah tetap perlu mengedepankan transparansi dan melibatkan pemangku kepentingan untuk memberikan gambaran yang jelas kepada masyarakat mengenai bergabungnya Indonesia dalam BRICS.
Dia pun berharap keberpihakan pada kesejahteraan rakyat, perdamaian dunia, dan perlindungan menjadi hal utama dalam memutuskan bergabung dalam BRICS.
"Kalau ini kan sudah diputuskan ya kita bisa mengawal dan yang pasti rasanya harapan kita tentunya apapun yang diputuskan apapun pilihan yang diambil oleh Indonesia aspek perlindungan, kesejahteraan, perdamaian dunia adalah basis dalam keputusan untuk melakukan perluasan kerjasama global," tutur dia.