Wapres AS JD Vance. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 12 October 2025 21:18
Washington: Wakil Presiden Amerika Serikat JD Vance menegaskan bahwa meski Washington berperan besar dalam tercapainya kesepakatan gencatan senjata baru di Gaza, Washington tidak berencana mengirim pasukan ke wilayah tersebut maupun Israel.
“Kami tidak berencana menempatkan pasukan di lapangan,” ujar Vance dalam wawancara dengan NBC yang tayang pada Minggu, 12 Oktober 2025, seraya menegaskan bahwa kebijakan ini berlaku baik untuk Gaza maupun Israel.
“Kita sudah memiliki Komando Pusat AS (CENTCOM) yang mengawasi kawasan Timur Tengah,” lanjutnya.
“Mereka akan memantau pelaksanaan gencatan senjata dan memastikan bantuan kemanusiaan tetap mengalir,” tutur Vance, dikutip dari Anadolu Agency.
Vance menambahkan bahwa menjelang tenggat Senin pagi, para sandera Israel yang masih ditahan di Gaza “bisa dibebaskan kapan saja.” Ia menyebut, “Kita tidak bisa memastikan waktunya secara tepat, tetapi kami sangat yakin—itulah alasan presiden berangkat ke sana—bahwa ia akan menyambut para sandera awal pekan depan,” merujuk pada KTT Perdamaian di Mesir yang akan dihadiri Donald Trump.
Dalam wawancara terpisah dengan ABC, Vance mengatakan bahwa 20 sandera yang masih hidup diperkirakan akan dibebaskan dalam 24 jam ke depan.
KTT di Sharm el-Sheikh, Mesir, yang dipimpin bersama oleh Trump dan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, serta dihadiri lebih dari 20 negara, bertujuan “mengakhiri perang di Jalur Gaza, memperkuat upaya perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah, serta membuka babak baru keamanan dan stabilitas kawasan,” menurut pernyataan resmi kepresidenan Mesir.