Tim DVI Polda Jatim merilis hasil identifikasi korban musala ambruk Ponpes Al Khoziny Sidoarjo. (MTVN/Amal)
Amaluddin • 14 October 2025 13:10
Surabaya: Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur menargetkan proses identifikasi korban musala ambruk di Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, rampung pekan ini. Hingga Selasa, 14 Oktober masih tersisa 9 kantong jenazah yang belum berhasil diidentifikasi.
Kabiddokkes Polda Jatim, Kombes M Khusnan Marzuki, menyatakan total 55 korban telah berhasil diidentifikasi dari 67 kantong jenazah. Proses identifikasi terus berjalan intensif dengan menunggu hasil pemeriksaan sampel dari Laboratorium DNA Mabes Polri di Jakarta.
“Kami berharap minggu ini bisa selesai semua. Tapi tentu bergantung pada kondisi sampel yang kami terima dan hasil pemeriksaan laboratorium. Kami tetap mengutamakan ketelitian dan kehati-hatian dalam setiap proses identifikasi,” kata Khusnan, Selasa, 14 Oktober 2025.
Beberapa sampel jenazah mengalami kerusakan akibat lama tertimbun reruntuhan. Kondisi ini membuat proses identifikasi membutuhkan waktu lebih panjang dari perkiraan semula.
Tim DVI tetap berkomitmen memberikan kepastian identitas kepada seluruh keluarga korban. Setiap jenazah harus dipastikan identitasnya secara ilmiah untuk menghindari kekeliruan.
“Sampai saat ini, tim masih bekerja penuh waktu. Setiap jenazah harus kami pastikan identitasnya secara ilmiah agar tidak terjadi kekeliruan,” ujar Khusnan.
Sebanyak 55 korban telah berhasil diidentifikasi tim DVI Polda Jatim. Korban berasal dari berbagai daerah seperti Surabaya, Bangkalan, Sampang, Sidoarjo, dan beberapa daerah lainnya.
Dengan tersisanya sembilan kantong jenazah yang belum teridentifikasi, tim DVI berharap seluruh proses dapat segera tuntas. Keluarga korban dapat menerima kepastian identitas untuk proses pemakaman yang layak.