Kemenag Kirim 20 Dai dan Daiyah Ikut Pelatihan Dakwah ke Uni Emirat Arab

Kantor Kementerian Agama. Dok Kemenag.

Kemenag Kirim 20 Dai dan Daiyah Ikut Pelatihan Dakwah ke Uni Emirat Arab

Despian Nurhidayat • 13 April 2025 16:30

Jakarta: Kementerian Agama (Kemenag) melepas 20 dai dan daiyah ke Uni Emirat Arab (UEA). Mereka akan berpartisipasi dalam pelatihan dakwah yang akan berlangsung pada 13-26 April 2025.

Keberangkatan mereka dilepas oleh Direktur Penerangan Agama Islam, Ahmad Zayadi, di Jakarta, Sabtu, 12 April 2025. Menurut Ahmad Zayadi, dai dan daiyah ini dipilih berdasarkan kinerja, rekam jejak pengabdian, serta hasil penilaian dari Direktorat Penerangan Agama Islam dan Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah.

"Pengiriman dai dan daiyah ini didasarkan pada nota kesepahaman antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Uni Emirat Arab," ujar Zayadi dalam keterangannya, Minggu, 13 April 2025. 

Para peserta terdiri dari penyuluh agama terbaik, termasuk yang aktif di Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia. Lalu, penyuluh dengan metodologi inovatif, anggota Asosiasi Penghulu Republik Indonesia, kelompok kerja majelis taklim, serta organisasi kemasyarakatan Islam lainnya.

Ia menyebut pelatihan itu bertujuan memperluas wawasan dan pengalaman internasional para dai dalam berdakwah dan memberikan layanan keagamaan. Kesempatan ini dinilai menjadi momen terbaik untuk melakukan benchmarking.

"Yaitu proses 3N; Niteni (mengamati), Niru (meniru), dan Nambahi (mengembangkan). Dari proses Niteni, kita bisa melihat mengapa mereka berhasil dan apa rahasianya. Lalu kita Niru. Setelah itu, Nambahi karena kondisi Indonesia dan UEA berbeda. Identitas ke-Indonesiaan justru menjadi nilai tambah di sana," bebernya.
 

Baca juga: Menag: Pemerintah Arab Saudi Bersedia Tambah Petugas Haji Indonesia

Selain pelatihan, para peserta akan melakukan ziarah ke sejumlah situs sejarah dan tokoh penting di UEA. Salah satu lokasi yang diusulkan untuk dikunjungi adalah Abrahamic House, sebuah kompleks yang terdiri atas masjid, gereja Katolik, dan sinagog Yahudi yang terletak di tepi Teluk Persia. Zayadi mengingatkan pentingnya menjaga integritas dan nama baik bangsa selama menjalani kegiatan ini. 

"Ini adalah bagian dari implementasi nota kesepahaman yang baru diperpanjang oleh Presiden Prabowo Subianto pada 9 April 2025. Hubungan antarpemerintah harus dijaga dengan baik," tegasnya.

Ia berharap para peserta pelatihan dapat memberi kontribusi nyata setelah kembali ke Tanah Air. Peserta juga diharapkan dapat menyusun catatan perjalanan dan pengalaman selama berada di UEA dalam bentuk buku dengan tema besar Peta Dakwah di Uni Emirat Arab.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)