Wakil Presiden RI ke-13 KH Ma'ruf Amin. Foto: dok Kemenkeu.
Ade Hapsari Lestarini • 18 July 2025 12:12
Jakarta: Indonesia kembali menempati posisi ketiga sebagai ekonomi syariah terbesar dunia berdasarkan State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2024/2025.
Dengan skor Global Islamic Economy Indicator (GIEI) sebesar 99,9, naik 19,8 poin dari tahun sebelumnya, Indonesia menunjukkan konsistensi sebagai pemain utama dalam pasar syariah global.
Dalam laporan tersebut, Indonesia meraih sejumlah prestasi penting. Sektor modest fashion mencatat peringkat pertama dunia, melampaui Turki dan Uni Emirat Arab.
Sementara itu, sektor pariwisata halal serta kosmetik dan farmasi halal menempati posisi kedua secara global. Di bidang keuangan syariah, Indonesia juga mengalami peningkatan dengan naik satu peringkat dari tahun lalu.
Ilustrasi. Foto: Freepik.
Pemerintah terus menunjukkan dukungan kuat terhadap pengembangan ekonomi syariah melalui visi jangka panjang yang tercantum dalam RPJPN 2025–2045 dan RPJMN 2025–2029.
Sementara dari sisi pasar, belanja konsumen Muslim global diperkirakan meningkat dari USD2,43 triliun pada 2023 menjadi USD3,36 triliun pada 2028. Selain itu, Indonesia berhasil meraih 40 kesepakatan investasi halal senilai USD1,6 miliar, menjadikannya tujuan investasi halal nomor satu di dunia.
"Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar, Indonesia memiliki legitimasi untuk menjadi pusat ekonomi syariah global," tegas Wakil Presiden RI ke-13 KH Ma'ruf Amin, melansir laman siaran pers Kemenkeu, Jumat, 18 Juli 2025.
Ekonomi syariah solusi di tengah krisis global
Sementara itu, Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menambahkan ekonomi syariah menawarkan solusi etis dan berkelanjutan di tengah krisis global.
Ke depan, strategi penguatan ekonomi syariah akan difokuskan pada peran Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dalam memperkuat koordinasi lintas sektor. Selain itu, pengembangan industri halal berbasis teknologi serta ekspansi pasar melalui tren
modest fashion dan pariwisata halal akan terus didorong untuk menarik lebih banyak investor.
Posisi Indonesia di tiga besar mencerminkan kekuatan ekosistem syariah yang terintegrasi, mulai dari sektor keuangan hingga gaya hidup. Peluang besar terdapat pada sektor
modest fashion dan pariwisata halal yang tengah berkembang secara global.
Tantangan yang dihadapi ke depan adalah menjaga konsistensi pertumbuhan dan meningkatkan daya tarik investasi syariah secara berkelanjutan. (
Muhammad Adyatma Damardjati)