Mendikdasmen Bolehkan Sekolah Gelar Wisuda, Asal Tak Berlebihan

Mendikdasmen Abdul Mu'ti. Foto: Metrotvnews.com/Fachri Audhia Hafiez.

Mendikdasmen Bolehkan Sekolah Gelar Wisuda, Asal Tak Berlebihan

Despian Nurhidayat • 29 April 2025 11:51

Jakarta: Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menanggapi perihal larangan wisuda di tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA/SMK. Menurutnya, sepanjang hal tersebut tidak memberatkan dan atas persetujuan orang tua dan murid, wisuda masih dalam tahap yang wajar. 

"Ya masa sih tidak boleh gitu kan. Yang penting wisuda itu jangan berlebih-lebihan dan juga jangan dipaksakan," ungkap Mu'ti di Kantor Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kemendikdasmen, Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa, 29 April 2025.

Menurut dia, acara wisuda merupakan salah satu bentuk rasa syukur dan jadi langkah silaturahmi antara orang tua dan pihak sekolah. Bisa jadi, kata dia, orang tua tidak pernah ke sekolah anaknya sama sekali.

"Mereka hanya ke sekolah ketika anaknya wisuda. Itu maksudnya semua orangtua juga datang dengan berbagai alasan. Karena itu maka menurut saya, ya lah itu dikembalikan saja kepada masing-masing sekolah," ungkapnya. 

Dia menekankan hal yang paling penting dalam pelaksanaan wisuda adalah tidak memberatkan orang tua dan tidak dilakukan secara berlebihan. 

"Termasuk kadang-kadang kan juga ada wisuda TK gitu kan, nanti ada wisudawan TK yang terbaik. Padahal semua anak TK kan baik, anak TK semuanya hebat,” tegasnya. 

Ia menekankankan tak melarang kegiatan wisuda di sekolah. Paling penting, jangan berlebihan dan memaksakan. "Semuanya harus dalam batas-batas yang wajar."
 

Baca juga: Dedi Mulyadi Debat dengan Remaja Soal Wisuda Sekolah

Jawa Barat melarang acara wisuda sekolah

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat melarang pelaksanaan wisuda di tingkat pelajar. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebut kebijakan larangan wisuda di Jawa Barat untuk melindungi sekolah dari potensi praktik penyelewengan dana dan melindungi para orang tua yang harus menanggung biaya cukup besar. 

Video debat Dedy dengan seorang remaja terkait larangag sekolah menggelar wisuda. Remaja tersebut mengkritik kebijakan Dedi Mulyadi yang membuat siswa kehilangan kenangan perpisahan sebelum lulus. 

Dalam video yang diunggah di kanal Youtube pribadi Dedi Mulyadi, terjadi perdebatan antara remaja perempuan yang merupakan anak salah satu warga penghuni bangunan liar Kali Cikarang Bekasi Laut (CBL), Bekasi yang dibongkar.

Remaja tersebut mengungkapkan, wisuda dan perpisahan adalah momen penting yang harus ada sebagai kenang-kenangan. Namun, remaja tersebut tetap bersi keras bahwa wisuda tidak perlu dihapus, tetapi tetap diadakan dengan dana yang minim. 

"Maksud saya ditekankan di sini ya pak, bukan masalah wisuda dihapus, tapi perpisahan tetap ada cuma pengeluarannya diminimin pak," kata remaja tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)