Penguatan Ekosistem Karbon Butuh Kolaborasi Pemerintah dan Swasta

Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, bertemu jajaran Indonesia Carbon Credit and Biodiversity Alliance (ICBA). Foto: Istimewa.

Penguatan Ekosistem Karbon Butuh Kolaborasi Pemerintah dan Swasta

M Sholahadhin Azhar • 18 October 2025 12:03

Jakarta: Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, bertemu jajaran Indonesia Carbon Credit and Biodiversity Alliance (ICBA). Dalam pertemuan itu, peran ICBA memperkuat ekosistem karbon dibahas.

“ICBA memiliki potensi besar untuk menjadi jembatan antara pelaku usaha, lembaga penelitian, dan pemerintah dalam memastikan nilai ekonomi karbon dapat memberikan manfaat nyata bagi lingkungan dan masyarakat,” kata Hanif, dalam keterangan yang dikutip Sabtu, 18 Oktober 2025.

Dalam diskusi yang berlangsung hangat dan konstruktif, kedua pihak menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga masyarakat dalam membangun sistem karbon yang transparan, inklusif, dan berkelanjutan. ICBA menyampaikan komitmennya untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam memperluas inisiatif konservasi keanekaragaman hayati yang terintegrasi dengan pasar karbon.

Pertemuan ini juga membahas Peraturan Presiden Nomor 110 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon, yang telah diluncurkan pada 10 Oktober 2025. Regulasi tersebut menjadi tonggak penting dalam memperkuat tata kelola pasar karbon nasional, membuka peluang investasi hijau, dan mendukung target net zero emission Indonesia.

Ketua Umum ICBA, Rob Raffael Kardinal, menyampaikan antusiasmenya terhadap terbitnya Perpres 110 Tahun 2025 dan menegaskan pentingnya kolaborasi strategis antara ICBA dan pemerintah dalam membangun fondasi ekosistem karbon yang kuat dan berintegritas.

Baca juga: 

Indonesia Berpotensi Jadi Hub Penyimpanan Karbon Regional


“Kami menyambut gembira hadirnya Perpres 110/2025 sebagai kerangka hukum yang jelas dan progresif bagi penyelenggaraan nilai ekonomi karbon di Indonesia,” ujar Rob Raffael Kardinal.

Menurut Rob, Peraturan ini membuka ruang kolaborasi yang lebih luas antara pemerintah dan para pemangku kepentingan. Melalui sinergi ini, ICBA ingin memastikan implementasi pasar karbon tidak hanya berorientasi pada nilai ekonomi.

"Tetapi juga berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat,” kata Rob.

Dia menegaskan ICBA siap menjadi katalis dalam mempertemukan pelaku industri, akademisi, dan regulator. Terutama, untuk menciptakan ekosistem karbon Indonesia yang kredibel, berdaya saing, dan berkelanjutan.

Pertemuan ini menandai awal dari kemitraan strategis yang diharapkan dapat mempercepat implementasi kebijakan karbon nasional secara efektif dan berdampak luas.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Ir. Noer Adi Wardojo, M.Sc, selaku Staf Ahli Bidang Kelestarian Sumber Daya Keanekaragaman Hayati dan Sosial Budaya Kementerian Lingkungan Hidup; Muhammad Bagus Pratomo sebagai Sekretaris Jenderal ICBA; Johan Putra Seto sebagai Bendahara Umum ICBA; Handoko dan Maximillian Prawira sebagai Wakil Ketua Umum ICBA; serta Dio Irsandi, Aldian Sitompul, dan Muhammad Yoga Anindito sebagai Wakil Sekretaris Jenderal ICBA. Pertemuan juga dihadiri oleh sejumlah pejabat Kementerian Lingkungan Hidup lainnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggi Tondi)