Bukit Kerang Kawal Darat. Foto: Instagram Kemenkebud
Jakarta: Situs Cagar Budaya Bukit Kerang Kawal Darat menyimpan jejak dari peradaban manusia purba. Arkeolog menemukan sisa-sisa dari kehidupan masa lalu yang menjadi bukti adanya peradaban manusia purba.
Sebelum membahas lebih jauh, mari kenalan dengan Situs Cagar Budaya Bukit Kerang Kawal Darat melalui penjelasan di bawah ini:
Situs Cagar Budaya Bukit Kerang Kawal Darat
Dilansir dari akun instagram
@kemenkebud, Situs Cagar Budaya Bukit Kerang Kawal Darat berada dalam wilayah kerja Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IV Riau dan Kepulauan Riau. Situs ini terletak di Kelurahan Kawal, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.
Lokasinya berada di area perkebunan sawit PT. Tirta Madu, sekitar 4,7 KM barat laut jalan raya Tanjungpinang berdekatan dengan Pantai Trikora.
Situs ini merupakan bukit yang tersusun dari sisa cangkang moluska seperti kerang dan siput yang berasal dari beragam jenis habitat, mulai dari air asing, air payau hingga air tawar. Menurut informasi dari akun tersebut, di dunia dunia arkeolog temuan tumpukan moluska atau kjokkenmoddinger (bahasa Denmark) yang memiliki arti sampah dapur atau sisa makanan dari kehidupan masa lampau.
Temuan ini menjadi bukti pendukung adanya peradaban manusia purba di situs tersebut. Secara geografis, lingkungan Situs Cagar Budaya Bukit Kerang Kawal Darat berada pada dataran rendah yang berjarak sekitar 5 km dari garis pantai dan sekitar 0,5 – 1 km dari Sungai Kawal.
Dengan kata lain, kondisi area situs ini berada di wilayah pasang surut air laut atau dekat dengan muara sungai. Situs ini juga disinyalir sebagai muara pada masa lampau yang dibuktikan dengan sisa ekofak berupa moluska yang sebagian besar berasal dari perairan laut dangkal serta sebagian dari muara sungai atau air laut yang berlumpur seperti Arcidae, Arcticidae dan Placunidae.
Tak hanya itu, Situs Cagar Budaya Bukit Kerang Kawal Darat memiliki Kronologi yang terungkap melalui uji pertanggalan radio karbon (C-14) pada 2009 dengan menggunakan sampel dari kotak gali yang menunjukkan periodisasi sekitar tahun 300 Masehi. Hasil pertanggalan ini dikalibrasi dengan menampilkan hasil penanggalan antara abad ke-5 hingga 10 Masehi.
Situs Cagar Budaya Bukit Kerang Kawal Darat serta temuan arkeolog menjadi bukti adanya peradaban manusia purba.
(Bramcov Stivens Situmeang)