Ilustrasi roket yang dilontarkan dalam sebuah serangan. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 4 June 2025 06:05
Sanaa: Sirene peringatan berbunyi di Israel utara pada Selasa 4 Juni 2025, setelah apa yang tampaknya menjadi tembakan roket pertama dari Suriah dalam lebih dari setahun.
Dua roket awal yang ditembakkan dari Suriah ke Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel jatuh di area terbuka dan tidak menimbulkan korban luka, kata militer Israel. Segera setelah itu, militer mengumumkan sedang menyelidiki mengapa sirene juga berbunyi di area Nazareth, di dekat Galilea.
Peringatan itu datang saat sirene berbunyi di sebagian besar wilayah Israel tengah setelah peluncuran rudal dari Yaman, yang menurut militer berhasil dicegat.
"Kami menganggap Presiden Suriah bertanggung jawab langsung atas setiap ancaman dan tembakan ke negara Israel dan tanggapan penuh akan datang sesegera mungkin," kata Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, seperti dikutip The National, Rabu 4 Juni 2025.
"Kami tidak akan membiarkan kembali ke kenyataan 7 Oktober,” ujar Katz.
Katz merujuk pada hari itu di tahun 2023, ketika militan yang dipimpin Hamas menyerbu komunitas Israel selatan, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 orang di Gaza.
Militer Israel mengonfirmasi telah melancarkan serangan di Suriah selatan setelah serangan roket tersebut. Israel juga mengebom Suriah barat dalam beberapa hari terakhir, menewaskan sedikitnya satu orang.
Presiden Suriah Ahmad Al Shara bulan lalu mengatakan bahwa pemerintahnya mengadakan pembicaraan tidak langsung dengan Israel untuk mengakhiri serangannya terhadap Suriah.
Israel mengatakan serangan itu ditujukan untuk melawan ancaman dari Iran dan proksinya, khususnya Hizbullah.