Pemred CNN Indonesia Titin Rosmasari (memakai kerudung). Foto: Metrotvnews.com/Kautsar Widya Prabowo.
Kautsar Widya Prabowo • 29 September 2025 16:34
Jakarta: CNN Indonesia meminta agar Istana menjamin perlakuan yang sama bagi setiap wartawan yang meliput kegiatan Presiden Prabowo Subianto. Khususnya, pascapencabutan dan pengembalian kartu identitas wartawan Istana milik Diana Valencia.
Pemimpin Redaksi CNN Indonesia TV, Titin Rosmasari, menegaskan pentingnya jaminan agar para jurnalis dapat menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan Undang-Undang Pers. Hal ini disampaikan usai audiensi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin, 29 September 2025.
“Jadi teman-teman tetap dapat menjalankan tugas profesional. Itu yang kita pegang dan disampaikan tadi Pak Deputi menjamin tidak akan lagi terjadi peristiwa ini," ujar Yusuf.
Titin juga menyampaikan bahwa Diana Valencia merupakan salah satu jurnalis terbaik CNN Indonesia yang telah menjalankan tugas dengan baik. Pertanyaan yang diajukan Diana terkait isu Makan Bergizi Gratis (
MBG) sangat dinantikan oleh masyarakat.
"Banyak pihak sepakat bahwa pertanyaan tersebut sangat relevan, kontekstual, dan dibutuhkan masyarakat, serta dijawab dengan baik oleh Bapak Presiden," ujar Titin.
Pengembalian ID Card peliputan Istana kepada jurnalis CNN Indonesia. Foto: Dok Istimewa.
Istana janji kasus serupa tak terulang
Istana Kepresidenan telah mengembalikan kartu liputan khusus Istana milik jurnalis CNN Indonesia TV, Diana Valencia, setelah sempat dicabut terkait pertanyaan Diana mengenai isu Makan Bergizi Gratis (MBG).
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, menjelaskan bahwa Biro Pers dan Media tidak mengambil ID profesional Diana sebagai jurnalis. Melainkan kartu liputan khusus Istana yang memang merupakan kewenangan khusus.
"Tapi yang diambil oleh teman-teman itu adalah ID khusus Istana, namun demikian ID khusus Istana itu pun sekarang akan dikembalikan kepada yang bersangkutan, disaksikan juga oleh pemimpin redaksinya Bu Titin, dan langsung kami serahkan ID-nya Mbak Diana," ujar Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana usai menggelar audiensi, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin, 29 September 2025.
Yusuf memastikan pencabutan kartu liputan khusus Istana milik Diana merupakan kejadian terakhir. Ia menegaskan kejadian serupa tidak akan terulang pada masa mendatang.
"Kami juga memastikan bahwa kejadian ini tidak akan terulang kembali. Jadi teman-teman yang bertugas di Istana, kita memahami bahwa tidak akan lagi terulang kembali kejadian ini," kata Yusuf.