Trump: Bantuan Senjata AS untuk Ukraina Dilanjutkan Lewat NATO

Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto: Anadolu

Trump: Bantuan Senjata AS untuk Ukraina Dilanjutkan Lewat NATO

Fajar Nugraha • 11 July 2025 17:30

Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan bahwa aliran bantuan militer untuk Ukraina tetap berjalan, meskipun dilakukan melalui jalur NATO. Ia juga menyatakan akan mengeluarkan pernyataan besar terkait Rusia pada 14 Juli mendatang.

Dalam wawancara dengan NBC pada Rabu, 9 Juli 2025, Trump menjelaskan bahwa NATO menjadi saluran utama penyaluran senjata ke Ukraina, dan biaya senjata tersebut ditanggung sepenuhnya oleh aliansi tersebut.

“Kami mengirimkan senjata ke NATO, dan NATO yang membayar 100%. Lalu NATO memberikan senjata itu ke Ukraina,” ujar Trump.

Pernyataan itu datang sepekan setelah Departemen Pertahanan AS (Pentagon) sempat menyatakan penghentian sementara beberapa pengiriman senjata karena kekhawatiran menipisnya stok militer domestik.

Namun pada 8 Juli, Trump menyampaikan bahwa Amerika Serikat akan tetap mengirimkan senjata pertahanan ke Ukraina di tengah gempuran pasukan Rusia yang semakin intensif. Ia juga menyuarakan kekecewaan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin dan tengah mempertimbangkan sanksi baru terhadap Moskow.

Dikutip dari Radio Free Europe, Jumat, 11 Juli 2025, Trump menyebut dirinya sedang mempelajari rancangan undang-undang dari Senator Lindsey Graham (Republik) dan Richard Blumenthal (Demokrat) yang mengusulkan sanksi terhadap negara-negara pendukung perang Rusia dan sistem keuangan Moskow.

“Saya rasa, saya akan memberikan pernyataan besar soal Rusia pada hari Senin,” ucapnya.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Selasa menghadiri konferensi rekonstruksi Ukraina di Roma, menyerukan agar aset Rusia lebih aktif digunakan untuk pembangunan kembali negaranya.

Zelensky juga bertemu dengan Perdana Menteri Polandia Donald Tusk, yang turut serta dalam konferensi tersebut dan mendukung European Flagship Fund for the Reconstruction of Ukraine. Dana ini telah mengumpulkan miliaran dolar komitmen dari para peserta.

“Penting bagi Polandia untuk terus menjadi pusat logistik dan transit utama bagi bantuan internasional ke Ukraina,” tulis Zelensky di Telegram.


AS terus jalin kontak

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio pada Rabu juga mengungkapkan bahwa ia telah menyampaikan pesan agar Rusia menunjukkan lebih banyak fleksibilitas dalam pertemuan dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov di Malaysia, di sela-sela pertemuan ASEAN.

“Kami butuh peta jalan yang jelas bagaimana konflik ini bisa diakhiri,” kata Rubio dalam konferensi pers di Kuala Lumpur. Ia menambahkan bahwa pemerintah AS sedang berdiskusi dengan Senat mengenai bentuk sanksi baru terhadap Rusia.

Rubio juga menegaskan bahwa pengumuman Pentagon soal penghentian bantuan ke Ukraina telah disalahpahami.

“Mayoritas bantuan militer AS ke Ukraina tidak pernah dihentikan,” tegasnya.

Rubio mengakui Ukraina sangat membutuhkan sistem pertahanan udara Patriot, namun banyak negara Eropa enggan menyerahkannya. Ia berharap akan ada negara yang bersedia menunda pengiriman Patriot untuk mengalihkannya ke Ukraina.

“Kalau ada yang mau menunda pengiriman Patriot mereka dan memberikannya ke Ukraina, itu akan sangat membantu,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa sejak Januari, Rusia telah kehilangan 100.000 tentara yang tewas dalam pertempuran, sedangkan jumlah korban dari pihak Ukraina, meski lebih kecil, tetap “sangat signifikan.”

(Muhammad Reyhansyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)