Negosiasi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Menteri Perdagangan Howard Lutnick. Foto: Dok Kemenko Perekonomian
Naufal Zuhdi • 11 July 2025 11:39
Jakarta: Direktur Ekonomi Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda menyebutkan bahwa adanya sentimen negatif antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan anggota BRICS. Hal tersebut terbukti dari Trump yang mengungkapkan kekecawan dan kemarahan setelah mendengar deklarasi yang disampaikan oleh anggota BRICS.
"Hal ini yang akan menjadi kunci Trump dalam perundingan dagang antara Indonesia dengan AS. Trump pasti akan mengancam sehingga Indonesia mempunyai posisi tawar yang sulit," ucap Huda dikutip Jumat, 11 Juli 2025.
Maka dari itu, Huda menilai bahwa pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden Brasil bisa menjadi trigger bagi pemerintah untuk segera membuka pintu perdagangan dengan negara-negara Amerika Latin dengan menjadikan Brasil sebagai pintu utamanya.
"Produk Indonesia harus bisa menyesuaikan karakter permintaan dengan pangsa pasar yang baru. Selain itu, penguatan industri dalam negeri juga perlu dilakukan agar industri kita bisa kuat dengan daya tawar kita dengan negara lain. Penguatan dilakukan mulai dari indikator-indikator dalam world competitiveness rangking seperti efisiensi birokrasi dan mengeluarkan kepentingan aparat dalam ekonomi," ujar dia.
Baca juga:
Dibandingkan AS, RI Diminta Prioritaskan Pasar BRICS |