Ilustrasi banjir. Foto: Dok. Metro TV/Dody Soebagio. 
                                                
                    Mohamad Farhan Zhuhri • 28 October 2025 08:09 
                
                
                    
                        Jakarta: Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Mohamad Yohan, mencatat terdapat 20 RT terdampak genangan air usai hujan deras. Data itu dihimpun per Selasa, 28 Oktober 2025, pukul 06.00 WIB.
Wilayah paling luas terdampak berada di Jakarta Timur dengan 18 RT. Sementara, Jakarta Selatan terdapat 2 RT yang terendam.
“Genangan terbanyak berada di Kelurahan Bidara Cina dengan ketinggian air antara 100 hingga 120 sentimeter, disusul Kampung Melayu dan Cawang dengan rata-rata 1 meter,” ujar Yohan melalui keterangannya, seperti dikutip dari Media Indonesia, Selasa, 28 Oktober 2025.
 
Hujan deras mengguyur wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya sejak Senin malam, 27 Oktober 2025. Kondisi itu menyebabkan kenaikan tinggi muka air di Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok hingga berstatus Waspada/Siaga 3. 
Yohan mengatakan semua wilayah terdampak disebabkan luapan Kali Ciliwung yang meningkat seiring curah hujan tinggi di kawasan hulu. Dia membeberkan, di Jakarta Selatan genangan terjadi di Kelurahan Pejaten Timur dengan ketinggian air sekitar 60 sentimeter. 
Sedangkan Jakarta Timur, kawasan terdampak meliputi Bidara Cina (5 RT) dan Kampung Melayu (4 RT). Lalu, Balekambang (1 RT), Cawang (5 RT), dan Cililitan (3 RT).
BPBD bersama unsur Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, serta Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) telah dikerahkan untuk memantau dan mempercepat proses penyedotan genangan. 
 Ilustrasi hujan. Foto: Freepik.com.
Ilustrasi hujan. Foto: Freepik.com.
"Kami memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik, berkoordinasi dengan lurah dan camat setempat, serta menyiapkan kebutuhan dasar bagi warga terdampak,” ujar Yohan. 
Pihaknya menargetkan seluruh genangan dapat surut dalam waktu cepat, sambil terus memantau perkembangan debit air di hulu Ciliwung. Masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi genangan susulan.
“Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor 112. Layanan ini gratis dan beroperasi 24 jam,” ujar Yohan.