Pasukan Israel buang mayat dari atap di Tepi Barat. Foto: Middle East Eye
Fajar Nugraha • 20 September 2024 10:32
Qabatiya: Sebuah video yang diperoleh oleh seorang jurnalis Associated Press pada Kamis, 19 September 2024, terlihat tentara Israel mendorong tiga tubuh tak bernyawa dari atap-atap bangunan bertingkat selama serangan di belahan Utara, Tepi Barat. Insiden ini memicu kemarahan dan kekhawatiran terkait perlakuan terhadap warga Palestina selama konflik Israel-Hamas yang masih berlangsung.
Dapat dilihat juga tubuh para mayat tersebut kemudian didorong dari ketinggian dan jatuh ke tanah di bawahnya. Insiden ini terjadi oleh tentara lain terlihat melakukan hal serupa di atap yang berdekatan. Salah satu tentara bahkan menendang tubuh ke arah tepi sebelum tubuh tersebut jatuh.
Insiden ini langsung menuai kecaman dari kelompok-kelompok hak asasi manusia, yang menuduh tentara Israel menggunakan kekerasan yang berlebihan terhadap warga Palestina. Al-Haq, sebuah kelompok hak asasi manusia Palestina menyatakan bahwa tindakan tersebut sangat kejam dan melanggar hukum internasional
"Tidak ada kebutuhan militer untuk melakukan ini. Hanya cara barbar untuk memperlakukan tubuh warga Palestina," ujar Shawan Jabarin, Direktur Al-Haq, seperti dikutip Orange County Register, Jumat 20 September 2024.
Pasukan Israel dalam sebuah operasi. Foto: EFE-EPA
Selain itu ada tambahan dari Jabarin yang menyatakan meskipun video tersebut mengejutkan, hal itu tidak membuatnya heran. Ia meragukan Israel akan melakukan investigasi yang menyeluruh terkait insiden tersebut. Menurut kelompok-kelompok hak asasi manusia, militer Israel jarang mengadili tentaranya dalam kasus-kasus yang melibatkan kerugian terhadap warga Palestina.
"Kemungkinan besar prajurit hanya akan diberi sanksi ringan, tanpa adanya investigasi atau penuntutan yang sebenarnya," tegas Jabarin.
Sehingga, militer Israel yang dikenal dengan sebutan IDF, dalam pernyataan mengatakan bahwa insiden tersebut sedang ditinjau dan menegaskan bahwa tindakan seperti itu tidak sesuai dengan nilai-nilai IDF. Meskipun demikian, banyak pihak meragukan bahwa akan ada penyelidikan yang serius atau hukuman yang setimpal bagi para tentara yang terlibat.
"Insiden ini sedang dalam proses peninjauan," kata pihak militer dalam sebuah pernyataan, merujuk pada akronim yang mereka gunakan.
Pihak Israel menyebutkan bahwa dalam operasi tersebut, mereka berhasil membunuh empat militan Palestina. Namun, Kementerian Kesehatan Palestina hanya mengonfirmasi satu kematian dan menyebutkan bahwa 10 orang lainnya terluka akibat tembakan tentara Israel.
Akhirnya, sejak perang Israel-Hamas pecah pada 7 Oktober, wilayah Tepi Barat mengalami peningkatan kekerasan yang signifikan. Lebih dari 700 warga Palestina tewas di Tepi Barat akibat tembakan tentara Israel. Serangan yang dilakukan oleh militan Palestina terhadap warga Israel juga meningkat, memicu tindakan balasan yang semakin keras dari militer Israel.
Ketika dunia fokus pada pertempuran yang lebih mematikan di Gaza, konflik di Tepi Barat terus memakan korban jiwa. Insiden ini menambah panjang daftar pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di tengah-tengah kekerasan yang berkepanjangan.(Nithania Septianingsih)