Israel Kirim 88 Jenazah Warga Palestina yang Tidak Bisa Diidentifikasi

Israel kirim 88 jenazah warga Palestina yang sudah membusuk. Foto: Anadolu

Israel Kirim 88 Jenazah Warga Palestina yang Tidak Bisa Diidentifikasi

Fajar Nugraha • 26 September 2024 11:57

Gaza: Israel mengirim 88 mayat warga Palestina dengan menggunakan peti kemas ke Gaza. Sontak Kementerian Kesehatan Gaza menolak menerima mayat-mayat itu karena tidak manusiawi.

Otoritas Gaza menolak menerima pengiriman jenazah itu dan mengatakan Israel harus memberikan data tentang identitas mereka.

Kementerian Kesehatan Gaza menegakan, peti kemas yang membawa jenazah 88 warga Palestina dikirim dari Israel tanpa koordinasi sebelumnya atau informasi tentang identitas mereka.

“Prosedur penerimaan peti kemas ditangguhkan hingga Israel memberikan data lengkap dengan nama korban, waktu kematian, dan lokasi asal mereka,” kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan di aplikasi perpesanan Telegram pada Rabu, seperti dikutip Al Jazeera, Kamis 26 September 2024.

“Ini adalah hak minimum orang-orang ini dan keluarga mereka", katanya.

Kantor Media Pemerintah Gaza menyebut pengiriman jenazah yang tidak dapat diidentifikasi sebagai "tindakan tidak manusiawi dan kriminal", dalam pernyataan terpisah.

Melaporkan dari Deir el-Balah di Gaza tengah, Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera mengatakan "jenazah-jenazah itu tidak dapat diidentifikasi karena sebagian besar telah membusuk".

“Militer Israel dengan sengaja menyembunyikan identitas orang-orang Palestina tersebut. Tidak ada informasi tentang nama, jenis kelamin, dan lokasi penculikan mereka. Keadaan penculikan mereka dari Jalur Gaza juga tidak jelas,” tambah pihak kementerian kesehatan.

Pembunuhan terkini

Pertahanan Sipil Palestina mengatakan pada Rabu bahwa sedikitnya 53 warga Palestina telah tewas di seluruh Jalur Gaza dalam serangan Israel terhadap rumah dan tempat perlindungan mereka dalam 24 jam terakhir.

Satu orang tewas pada Rabu malam setelah sebuah rumah menjadi sasaran di Beit Lahiya di utara daerah kantong itu, dan di kamp pengungsi Nuseirat, dua warga Palestina tewas ketika tenda mereka terkena serangan udara Israel.

Mereka yang tewas di Nuseirat, Gaza tengah, berasal dari keluarga al-Ejla yang kehilangan 11 kerabat pada bulan Agustus.

Pada Rabu pagi, satu jenazah ditemukan dari daerah Khirbet al-Adas di utara Rafah. Pria yang ditemukan adalah Khalil Salim al-Nahl yang berusia 70 tahun, kata pertahanan sipil daerah kantong itu.

Sebelumnya, rekan-rekan kami di Al Jazeera Arabic melaporkan bahwa seorang wanita dan lima anaknya tewas dalam pengeboman Israel terhadap sebuah rumah di kota Hay al-Nasr, timur laut Rafah.

Setidaknya tiga orang juga tewas di lingkungan Zinjo, Kota Gaza, tempat rumah keluarga Jundi dibom, menurut Pertahanan Sipil Palestina.

Melaporkan dari Deir el-Balah, Hani Mahmoud dari Al Jazeera mengatakan ada lonjakan serangan yang terus-menerus di seluruh Gaza, terutama di wilayah tengah dan kota selatan Khan Younis.

“Wilayah timur Khan Younis, hingga jalan pesisir, telah hancur dan tidak ada yang tersisa di sana,” katanya.

“Dalam beberapa jam terakhir, telah terjadi serangan terhadap kamp pengungsi Nuseirat, yang telah menjadi sasaran serangan udara berkali-kali tanpa henti. Seluruh keluarga telah tewas dan tiba di rumah sakit dalam keadaan hancur berkeping-keping atau berlumuran darah,” tambahnya.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres pada hari Selasa mengatakan bahwa "tidak ada yang dapat membenarkan" kekejaman yang dilakukan oleh Hamas pada tanggal 7 Oktober atau "hukuman kolektif terhadap rakyat Palestina" oleh Israel yang menyusulnya saat ia menyerukan diakhirinya permusuhan.

"Masyarakat internasional harus bergerak untuk gencatan senjata segera, pembebasan semua sandera segera dan tanpa syarat, dan dimulainya proses yang tidak dapat diubah menuju solusi dua negara," tulisnya di platform media sosial X.

Setidaknya 41.495 orang telah tewas dan 96.006 orang terluka dalam perang Israel di Gaza. Di Israel, jumlah mereka yang tewas dalam serangan yang dipimpin Hamas pada tanggal 7 Oktober sedikitnya 1.139, sementara lebih dari 200 orang ditawan.

Penangkapan di Tepi Barat

Sementara itu, di Tepi Barat yang diduduki, pasukan Israel pada hari Rabu menyerbu Hebron, dan menangkap enam penduduk, sumber keamanan mengatakan kepada kantor berita Palestina Wafa. Militer juga menangkap seorang pria dari Idhna, sebelah barat Hebron.

Enam warga Palestina lainnya ditangkap di kota Kafel Haris, Iskaka, dan Burqin di Provinsi Salfit, Wafa melaporkan.

Sebelumnya, pasukan Israel menyerbu desa Beit Furik dan Salem di sebelah timur kota Nablus, serta Asira ash-Shamaliya di sebelah utara Nablus, dan menangkap lima pria Palestina, kata kantor berita tersebut.

Pasukan Israel juga telah menangkap sembilan warga Palestina dari kamp pengungsi Dheisheh, sebelah selatan Betlehem, menurut Wafa.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)