Sampel Beras Diduga Berbahan Plastik Dikirim ke Laboratorium di Bogor

Ilustrasi/ Medcom

Sampel Beras Diduga Berbahan Plastik Dikirim ke Laboratorium di Bogor

Media Indonesia • 12 October 2023 10:55

Binjai: Pemerintah Kota Binjai, Sumatra Utara, menelusuri dugaan adanya beras berbahan plastik. dengan memeriksakan sampel produk tersebut ke laboratorium di Bogor, Jawa Barat.

Kabid Ketersedian dan Distribusi Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kota Binjai, Nurhelina, mengatakan, pemkot dan kepolisian sudah merespons isu beras plastik yang muncul di daerahnya. Respons diawali dengan memeriksa sampel produksi beras tersebut ke laboratorium.

"Sampel beras sedang diperiksa di laboratorium di Bogor," ungkapnya, Kamis, 12 Oktober 2023.

Fasilitas yang digunakan adalah laboratorium Saraswanti Indo Genetech. Proses uji laboratorium akan memakan waktu selama 8-10 hari sehingga dia meminta warga Binjai untuk bersabar menunggu.

Dalam laman resminya, PT Saraswanti Indo Genetech menyatakan fasilitas miliknya sebagai laboratorium pertama di Indonesia yang terakreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan nomor LP-184-IDN. Laboratorium mereka memiliki kualifikasi untuk uji analisis produk hasil rekayasa genetika atau lebih dikenal sebagai transgenik atau GMO, khusus untuk produk makanan dan minuman.

Isu beras plastik sudah kerap muncul di Indonesia dan kali ini terjadi di Sumut. Namun Nurhelina merasa mencuatnya isu ini di Sumut bukan diawali dari Binjai.

"Sebelum di Binjai, dugaan beras berbahan plastik ini sempat terjadi di Kabupaten Palas (Padanglawas), dengan sumber beras juga berasal dari Bulog," ungkapnya.

Isu beras plastik menjadi perbincangan warga Sumut belakangan ini setelah kemunculan tayangan video berdurasi dua menit yang menampilkan seorang ibu rumah tangga. Dalam video, si ibu mengeluhkan beras Bulog yang telah dibelinya saat kegiatan Gerakan Pangan Murah di Kelurahan Berngam, Kecamatan Binjai Kota, pada 4 Oktober 2023.

Dia merasa beras tersebut berbahan plastik setelah melakukan perbandingan nasi yang katanya dari beras Bulog dengan beras dari kilang padi. Nasi dari asal yang berbeda itu kemudian dibentuk bulat dan dijatuhkan ke lantai. Dalam video terlihat bulatan nasi dari beras Bulog memantul saat menyentuh lantai, sedangkan bulatan yang satu lagi menempel di lantai.

Kasatreskrim Polres Binjai, AKP Zuhata Mahadi, mengatakan pihaknya sudah memulai pengusutan masalah ini berkoordinasi dengan pemerintah kota.

"Kami sedang melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, termasuk ibu rumah tangga yang ada di tayangan video tereebut," ungkapnya.

Dia memastikan pihaknya akan melakukan pengusutan hingga tuntas sehingga masyarakat diminta tidak merasa resah atas kemunculan isu ini. Terlebih, hasil uji lab akan keluar hanya dalam beberapa hari ke depan.

Wakil Pimpinan Bulog Cabang Medan,  Matius Prananta Sitepu, mengatakan pihaknya sangat mendukung dilakukannya penelusuran terhadap isu ini. Dia meyakini beras yang diimpor dari Vietnam, Thailand, India dan Pakistan, itu bukan seperti yang diisukan.

"Beras tersebut sudah melalui pemeriksaan kualitas secara maksimal di dua lembaga pemeriksaan, yaitu Sucofindo dan Balai Karantina Pertanian," ujarnya.

Dia memastikan, beras-beras impor tersebut sudah melalui tahap-tahap pengujian sebelum masuk ke Indonesia. Karena itu, beras impor yang disimpan di gudang Bulog atau yang didistribusikan merupakan produk yang sudah melalui tahapan pengujian atau pemeriksaan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)