Ilustrasi pupuk subsidi. Foto: Medcom.id
Jakarta: Kementerian Pertanian (Kementan) dan Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) akan mempercepat penyaluran
pupuk bersubsidi 2025. Kementan dan PIHC telah menandatangani kontrak pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi tahun depan.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, Kementan berkomitmen dalam menyediakan dan menyalurkan pupuk bersubsidi.
"Alhamdulillah untuk pupuk persiapannya sudah matang, semua sudah tanda tangan. Terima kasih Ditjen PSP, dan Pupuk Indonesia. Mulai 1 Januari 2025 pupuk sudah bisa disalurkan dan ditebus petani," ujar Amran dilansir Media Indonesia, Kamis, 26 Desember 2024.
Dengan berbagai program dan kebijakan tersebut, Amran optimistis hal itu dapat mendongkrak produksi padi nasional guna menjaga ketahanan pangan Indonesia di tengah ancaman perubahan iklim dan konflik geopolitik.
Untuk itu, ia berharap semua pihak dapat memberikan andil terbaiknya serta saling bahu-membahu mewujudkan cita-cita swasembada pangan.
Beragam pupuk subsidi. Foto: MI/Safir
Segera merealisasikan swasembada pangan
"Bapak Presiden Prabowo selalu menekankan kita memberikan yang terbaik untuk bangsa dan saling bersinergi. Semoga kita bisa merealisasikan swasembada secepat-cepatnya," ucap dia.
Sementara itu, Direktur Pupuk dan Pestisida Jekvy Hendra mengatakan, pada kontrak ini kedua belah pihak menyepakati pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian pada tahun anggaran 2025.
Untuk jenis pupuknya mencakup Urea, NPK, NPK Formula Khusus, dan Organik.
"Alokasi pada tahun 2025 sesuai dengan Kepmentan No 644/2024 sejumlah 9.55 juta ton dan untuk memangkas regulasi penyaluran pupuk bersubsidi berdasarkan e-RDKK dan alokasi sesuai dengan keputusan kepala dinas pertanian provinsi," ujar Jekvy.