Ilustrasi Bank Indonesia. Foto: MI
Annisa ayu artanti • 3 January 2024 09:20
Jakarta: Bank Indonesia (BI) menyatakan perkembangan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) terjaga dalam kisaran sasaran 3,0±1 persen untuk periode Desember 2023.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi IHK pada Desember 2023 tercatat rendah sebesar 0,41 persen (month to month/mtm), sehingga inflasi IHK 2023 menjadi 2,61 persen (year on year/yoy).
Perkembangan inflasi 2023 itu lebih rendah dibandingkan dengan inflasi 2022 yang tercatat sebesar 5,51 persen (yoy).
"Inflasi yang terjaga dalam kisaran sasarannya merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Erwin Haryono dalam siaran pers, Rabu, 3 Januari 2024.
Menurutnya, inflasi tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1 persen pada 2024.
"Inflasi IHK yang rendah secara bulanan pada Desember 2023 dipengaruhi oleh terkendalinya inflasi inti dan inflasi volatile food," ujar dia.
Adapun, inflasi inti tercatat sebesar 0,14 persen (mtm), tidak berbeda jauh dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,12 persen (mtm), terutama disumbang oleh komoditas emas perhiasan, gula pasir, dan rekreasi.
Inflasi kelompok
volatile food menurun dari 1,72 persen (mtm) pada November 2023 menjadi 1,42 persen (mtm), didukung oleh pasokan yang membaik di daerah sentra produksi.
Inflasi kelompok administered prices
Sementara itu, kelompok
administered prices mencatat inflasi sebesar 0,39 persen (mtm), meningkat dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,08 persen (mtm) dipengaruhi faktor musiman kenaikan inflasi angkutan udara di periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) serta dampak kenaikan aneka rokok akibat kenaikan tarif cukai tembakau.
"Secara tahunan, inflasi IHK 2023 yang telah kembali dalam kisaran sasaran ditopang oleh terjaganya berbagai komponen inflasi," jelas dia.
Inflasi inti 2023 terjaga rendah sebesar 1,80 persen (yoy), sejalan dengan konsistensi kebijakan suku bunga dan stabilisasi nilai tukar rupiah oleh Bank Indonesia.
Inflasi
volatile food juga relatif terkendali sebesar 6,73 persen (yoy). Hal ini didukung oleh eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan TPIP dan TPID melalui GNPIP di berbagai daerah dalam mengendalikan harga pangan, termasuk beras dan komoditas pangan strategis lainnya, dari dampak El Nino.
Inflasi kelompok
administered prices tercatat sebesar 1,72 persen (yoy), sejalan minimalnya kebijakan penyesuaian harga komoditas yang diatur oleh pemerintah.