Massa Gabungan di Makassar Desak Jokowi dan Kroninya Hentikan Penggerogotan Konstitusi

Ribuan mahasiswa buruh, dan masyarakat gelar aksi unjuk rasa menolak revisi Undang-Undang Pilkada, Medcom.id/Muhammad Syawaluddin.

Massa Gabungan di Makassar Desak Jokowi dan Kroninya Hentikan Penggerogotan Konstitusi

Muhammad Syawaluddin • 22 August 2024 17:56

Makassar: Ribuan mahasiswa dan masyarakat di Kota Makassar menggelar aksi unjuk rasa. Mereka menolak revisi Undang-Undang Pilkada yang saat ini digodok di DPR RI. 
Kordinator massa, Azis Dumpa, mengatakan mahasiswa dan masyarakat yang turun ke jalan untuk memastikan penghancuran demokrasi yang dilakukan saat ini dihentikan. 

"Aksi unjuk rasa ini kami lakukan untuk memastikan Jokowi dan kroninya di partai politik untuk menghentikan penggerogotan konsitusi," katanya di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, 22 Agustus 2024.

Ia juga menyatakan, hari ini mahasiswa, buruh, dan masyarakat turun ke jalan untuk memberi peringatan kepada pemerintah dan seluruh partai politik agar berhenti mempermainkan konstitusi. "Hari ini teman-teman berkumpul menyampaikan pesan perlawanan kalau pemilik konstitusi adalah rakyat dan pemilik kekuasaan adalah rakyat," ujarnya. 
 

Baca: Demo Kawal Putusan MK di Semarang Ricuh, Belasan Mahasiswa Dilarikan ke RS

Masyarakat, mahasiswa, dan buruh katanya, turun melakukan aksi unjuk rasa untuk menentukan nasib mereka sendiri dan menolak apa yang dilakukan oleh Jokowi dan partai politik yang ingin membajak demokrasi secara sempurna melalui Undang-Undang Pilkada. 

"Olehnya itu kami meminta partai politik untuk mematuhi keputusan Mahkamah Konstitusi," tegasnya. 

Azis juga mengatakan, jika seruan dan pesan masyarakat, mahasiswa, dan buruh ini tidak menghentikan apa yang mereka mulai maka dipastikan semua elemen akan terus turun ke jalan. 

Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Makassar (UNM), Hasrul, mengatakan, aksi tersebut merupakan bukti nyata penolakan mereka terhadap upaya revisi Undang-Undang Pilkada oleh DPR RI. 

"Ini adalah bukti nyata yang kami lakukan untuk merespon keputusan sepihak yang merusak nilai-nilai demokrasi," ujarnya. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)