Romo Thomas Ulun Ismoyo, perwakilan dari Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Foto: Kominfo
Marcheilla Ariesta • 26 August 2024 16:19
Jakarta: Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia dinanti oleh seluruh masyarakat, apapun agama dan latar belakangnya. Isu Palestina diyakini akan menjadi salah satu pembahasan Paus Fransiskus dengan Presiden Joko Widodo.
“Paus Fransiskus senantiasa menggaungkan perbincangan mengenai perdamaian, baik itu di Palestina, dan di Israel, di Ukraina, dan Rusia, dan di berbagai macam tempat,” kata Rm. Thomas Ulun Ismoyo, perwakilan dari Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 (FMB9), Senin, 26 Agustus 2024.
“Saya yakin ada lobi-lobi diplomasi politik yang bisa dilakukan kedua (kepala) negara,” sambung Romo Ulun.
Ia mengatakan, perdamaian secara khusus antara Palestina-Israel berada di ‘jalur dasar’ kepemimpinan Paus.
“Marilah kita mengambil jalan diplomasi politik yang bisa kita buat, yang bisa kita rancang bersama dengan jaringan dan kolaborator kita masing-masing untuk menunjukkan perdamaian dunia di semua tempat,” kata Romo Ulun.
Ia berharap pemerintah Indonesia akan membangun dialog diplomasi untuk berkolaborasi dengan Paus Fransiskus terkait isu perdamaian ini.
“Itu adalah sesuatu yang saya yakin semua pemimpin negara dan Paus Fransiskus senantiasa menggaungkan ini untuk mempromosikan perdamaian dan keadilan. Karena perdamaian hanya terjadi kalau ada keadilan,” harapnya.
Sementara itu Paus Fransiskus akan melakukan kunjungan ke Asia Pasifik. Dalam kunjungan ini, Indonesia menjadi negara pertama yang disinggahi.
Kunjungan Paus akan berlangsung dari 3-6 September. Ia dijadwalkan bertemu dengan Presiden Joko Widodo pada 4 September, dan melakukan misa dengan umat Katolik Indonesia di Stadion Gelora Bung Karno.
“Semoga (perdamaian) itu bisa terwujud dalam dunia yang kita cintai ini dengan pelbagai macam jalan,” pungkas Romo Ulun.