Pengamanan di Papua Dinilai Tak Lemah

Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Pengamanan di Papua Dinilai Tak Lemah

Siti Yona Hukmana • 8 August 2024 11:51

Jakarta: Pengamat militer Khairul Fahmi tak setuju pengaman di Papua oleh TNI-Polri lemah menyusul penembakan pilot Glen Malcolm Conning oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB). Pilot berkebangsaan Selandia Baru itu tewas dalam insiden penembakan pada Senin, 5 Agustus 2024.

"Saya tidak sepakat jika dipukul rata bahwa pengamanan di Papua lemah hanya karena seorang pilot bernama Glen Malcolm Conning telah dibunuh oleh kelompok bersenjata, di Distrik Alama, Timika," kata Khairul Fahmi kepada Medcom.id, Kamis, 8 Agustus 2024.

Khairul memandang ada sejumlah faktor yang perlu dilihat dan dipertimbangkan untuk memahami keamanan Papua secara komprehensif. Antara lain, Papua memiliki kondisi geografis yang sulit.

"Ada banyak area pegunungan dan hutan lebat yang dapat menjadi basis operasi sekaligus tempat persembunyian KKB. Hal ini membuat operasi keamanan menjadi lebih menantang," ujar Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) itu.
 

Baca juga: Amnesty International: Pembunuhan Warga Sipil Tidak Dapat Diterima

Menurut dia, luasnya wilayah dan banyaknya titik rawan konflik membuat pengamanan seluruh area menjadi sulit meski TNI-Polri telah banyak menempatkan personel di Papua. Terlebih, KKB sering mendapatkan dukungan atau bantuan dari sebagian masyarakat lokal.

"Baik yang bersimpati maupun dengan paksaan. Ini membuat identifikasi dan penanganannya juga menjadi lebih rumit," ungkapnya.

Khairul menambahkan kelompok separatis itu menggunakan taktik gerilya, termasuk serangan mendadak dan bergerak cepat dalam setiap aksinya. Hal ini dinilai salah satu yang membuat kesulitan tersendiri dalam deteksi dini maupun upaya pengejaran dan penangkapan oleh aparat.

"Selain itu, keterbatasan infrastruktur di Papua juga mempengaruhi mobilitas dan kemampuan respons cepat dari TNI-Polri," ucapnya.

Terlepas dari itu, Khairul menyebut perlu evaluasi dan peningkatan strategi keamanan pascainsiden pembunuhan pilot itu. Seperti, kemungkinan penambahan personel, peningkatan pelatihan pratugas, melihat kondisi dan ketersediaan peralatan.

"Atau bahkan soal bagaimana melakukan pendekatan yang lebih terkoordinasi dengan masyarakat setempat untuk mengurangi dukungan terhadap KKB," ungkapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)