KPK Nilai Sayembara Maruarar soal Penangkapan Harun Bentuk Dukungan

Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu. (medcom.id/Candra)

KPK Nilai Sayembara Maruarar soal Penangkapan Harun Bentuk Dukungan

Candra Yuri Nuralam • 28 November 2024 22:11

Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengapresiasi sikap Politikus Partai Golkar Maruarar Sirait yang membuat sayembara penangkapan buronan Harun Masiku dengan hadiah Rp8 miliar. Pengumuman itu dinilai bantuan untuk menangkap tersangka yang kini dicari.

“Bagi kami tentunya sangat mengapresiasi dari apa yang disampaikan oleh Pak Menteri (Maruarar) karena saudara HM (Harun Masiku) saat ini juga sedang kami cari,” kata Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis, 28 November 2024.

Asep mengatakan, pihaknya sangat terbuka jika ada orang yang mau membantu menangkap Harun. Informasi dari masyarakat soal pencarian buronan itu sangat ditunggu oleh penyidik.

Namun, sayembara itu dipastikan tidak bakal dijadikan alasan untuk menyetop pencarian Harun. Buronan itu dipastikan tetap diburu untuk diproses hukum dalam kasus dugaan suap pergantian antarwaktu anggota DPR.

“Jadi tentunya ini juga menjadi dorongan moral bagi kami untuk terus fokus mencari yang bersangkutan. Mudah-mudahan juga dengan adanya sayembara ini di X ini bisa memberikan dampak lebih positif dalam penanganan perkara yang sedang kami tangani, khususnya saudara HM,” ucap Asep.

Baca: 

Buronan KPK Harun Masiku Masih Dapat Jatah Nyoblos di TPS 005 Grogol Utara


KPK juga berharap sayembara dari Maruarar bisa mempercepat penangkapan Harun. Sebab, bakal banyak orang yang ingin mencari dan menangkap buronan itu.

Sebelumnya, caleg Pemilu 2019 dari PDIP Alexsius Akim diperiksa KPK pada Senin, 5 Agustus 2024. Dia mengaku dipecat bekas partainya sepihak padahal harusnya dilantik sebagai anggota dewan.

“Yang jelas saya yang harusnya dilantik tapi saya kan diberhentikan,” kata Alexsius di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin, 5 Agustus 2024.

Alexsius sekarang bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Saat itu, dia mengaku mendapatkan suara terbanyak di Kalimantan Barat, namun, malah didepak dari PDIP tanpa diberikan penjelasan.

“Saya tidak tahu justru mengapa sampai hari ini saya dicoret,” ucap Alexsius.

Dia juga mengaku tidak menerima surat pemecatan dari PDIP. Kejadian itu disebut ditanyakan oleh penyidik KPK. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)