Miftah Maulana Mundur Sebagai Utusan Khusus Presiden

Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah. Metrotvnews.com/Ahmad Mustaqim

Miftah Maulana Mundur Sebagai Utusan Khusus Presiden

Ahmad Mustaqim • 6 December 2024 14:29

Sleman: Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah memutuskan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Keputusan ini terjadi tak lama usai viral videoi cemarahnya yang mengolok-olok pedagang es teh.

"Hari ini, dengan segala kerendahan hati dan ketulusan, dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan, yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam. Setelah berdoa, bermuhassabah, dan istighfar, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai utusan khusus presiden bidang kerupunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan," kata Miftah di Pondok Pesantren (Ponpes) Ora Aji Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat, 6 Desember 2024. 

Ia mengatakan keputusan tersebut diambil bukan karena tekanan atau permintaan siapapun. Tetapi, lanjutnya, keputusan ini diambil karena rasa cinta, hormat, dan tanggung jawab sangat mendalam kepada Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat.

"Sekali lagi saya ulangi, keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan oleh siapapun, bukan karena permintaan siapapun, tetapi semata-mata keputusan ini saya ambil karena rasa cinta, hormat, dan tanggung jawab saya sangat mendalam kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat Indonesia," kata dia. 
 

Baca: Petisi Copot Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden Tembus 107.041 Tanda Tangan

Ia mengatakan belum berkomunikasi langsung usai keputusan mundur itu dengan Presiden Prabowo. Namun, Miftah mengaku sudah berkomunikasi dengan Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya. 

"Saya komunikasi (dengan Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya) tadi malam. (Mayor Teddy) tidak menolak dan mengiyakan, tapi terganggung kemantapan hati saya," kata dia. 

Ia sempat mengutip Surat Al-Ibrahim dalam Alquran, yang maknanya tentang cara Allah memuliakan seseorang dan menghapus kekuasaan seseorang.  "Nabi Muhammad, Wahai Allah, pemilik kekuasaan, engkau berikan kekuasaan kepada siapapun yang kau berikan, dan engkau takut kekuasaan dari siapapun yang kau berikan. Engkau memulihakan siapapun yang kau berikan, dan engkau berikan siapapun yang kau berikan. Di tanganmu lah segala kebajikan, sesungguhnya engkau mahakuasa atas segala sesuatu," ucapnya. 

Miftah menambahkan keputusan ini bukanlah sebuah akhir ataupun langkah mundur. Ia menilai tindakannya ini langkah awal untuk terus berkontribusi kepada bangsa dan negara dengan cara yang lebih luas dan beragama. 

"Seorang berjiwa ksatria pernah berkata kalau jabatan itu hanyalah titipan sementara karena itu adalah satu sarana untuk berbuat kebaikan," katanya. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)