Presiden AS Donald Trump saat mengumumkan proyek Golden Dome di Gedung Putih, Washington, Selasa, 20 Mei 2025. (EPA-EFE)
Willy Haryono • 27 May 2025 12:45
Pyongyang: Pemerintah Korea Utara mengecam sistem pertahanan rudal berbasis luar angkasa “Kubah Emas” atau “Golden Dome” yang diusulkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dengan menyebutnya sebagai “cetak biru untuk perang nuklir di luar angkasa.”
Dalam sebuah laporan kantor berita Korean Central News Agency (KCNA) pada Senin, 26 Mei 2025, Institut Penelitian AS di bawah Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengeluarkan sebuah memorandum yang mengatakan bahwa proyek Golden Dome merupakan ancaman strategis yang dirancang untuk memperluas keunggulan militer Washington.
Mengutip dari koreajoongangdaily, Selasa, 27 Mei 2025, institut tersebut memperingatkan bahwa sistem Golden Dome, meski diklaim bersifat defensif, dapat dengan mudah dimodifikasi menjadi platform rudal ofensif yang siap meluncurkan serangan kapan pun diperlukan.
Selain mengecam rencana pertahanan luar angkasa AS, memorandum itu juga menyoroti langkah Washington dalam memperkuat kerja sama militer trilateral bersama Korea Selatan dan Jepang. Korea Utara menilai bahwa upaya ini bertujuan menciptakan jaringan pertahanan rudal terpadu yang akan menjadikan sekutu-sekutunya sebagai “umpan meriam” demi kepentingan strategis AS.
“Kekuatan hegemonik secara brutal dan egois berencana untuk menggunakan negara-negara pengikutnya sebagai perisai peluru, bahkan jika harus mengorbankan keselamatan mereka,” kata pernyataan dari institut tersebut.
Pyongyang menegaskan bahwa mereka akan terus mempertahankan hak kedaulatan untuk melindungi kepentingan keamanan strategisnya serta menjaga perdamaian dan stabilitas regional.
Golden Dome merupakan generasi baru dari pertahanan rudal berbasis luar angkasa milik AS yang terinspirasi sistem “Iron Dome” milik Israel.
Trump telah menandatangani perintah eksekutif untuk memulai proyek ini pada Januari 2025, dan mengumumkan pekan lalu bahwa pengembangan akan dipercepat selama masa jabatannya. (Nada Nisrina)
Baca juga: Trump Umumkan Golden Dome, Sistem Pertahanan Canggih Senilai Rp2.800 Triliun