Rusia Serang Ukraina, Trump: Putin Benar-benar Jadi Gila!

Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto: The New York Times

Rusia Serang Ukraina, Trump: Putin Benar-benar Jadi Gila!

Fajar Nugraha • 26 May 2025 13:05

Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin ‘gila’ pada Minggu setelah Moskow meluncurkan rentetan serangan pesawat nirawak yang mematikan terhadap Ukraina, bahkan saat kedua negara yang bertikai itu menyelesaikan pertukaran tahanan dalam skala besar.

Setidaknya 13 orang tewas ketika Rusia meluncurkan sejumlah besar pesawat nirawak terhadap Ukraina pada malam hari hingga Minggu.

"Saya selalu memiliki hubungan yang sangat baik dengan Vladimir Putin dari Rusia, tetapi sesuatu telah terjadi padanya. Dia benar-benar menjadi GILA!" kata Trump dalam sebuah posting di platform Truth Social miliknya.

"Saya selalu mengatakan bahwa dia menginginkan SELURUH Ukraina, bukan hanya sebagian saja, dan mungkin itu terbukti benar, tetapi jika dia menginginkannya, itu akan menyebabkan jatuhnya Rusia!" tambah Trump.

Komentarnya menandai teguran langka terhadap Putin, yang sering dia bicarakan dengan kagum. Namun, pemimpin AS itu telah menyatakan rasa frustrasi yang meningkat dengan posisi Moskow dalam negosiasi gencatan senjata yang menemui jalan buntu dengan Kyiv.

Sebelumnya pada hari Minggu, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa ia tidak senang dengan serangan terbaru terhadap Ukraina dan bahwa ia benar-benar mempertimbangkan untuk meningkatkan sanksi terhadap Moskow.

"Saya sudah lama mengenalnya, selalu akur dengannya, tetapi ia mengirim roket ke kota-kota dan membunuh orang, dan saya sama sekali tidak menyukainya," kata Trump.


Teror

Layanan darurat Ukraina menggambarkan suasana teror di negara itu pada hari Minggu setelah serangan udara besar-besaran Rusia pada malam kedua berturut-turut, termasuk di ibu kota Kyiv.

Mereka yang tewas dalam serangan Rusia terbaru termasuk korban berusia delapan, 12 dan 17 tahun di wilayah barat laut Zhytomyr, kata para pejabat.

"Tanpa tekanan yang benar-benar kuat pada kepemimpinan Rusia, kebrutalan ini tidak dapat dihentikan," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di media sosial.

"Diamnya Amerika, diamnya orang lain di seluruh dunia hanya mendorong Putin," kata Zelensky, seraya menambahkan: "Sanksi pasti akan membantu."

Dalam unggahan media sosialnya, Trump juga mengkritik Zelensky, yang sering menjadi sasaran kemarahannya, menuduhnya "tidak membantu negaranya dengan berbicara seperti itu."

"Semua yang keluar dari mulutnya menimbulkan masalah, saya tidak menyukainya, dan sebaiknya dihentikan," kata Zelensky.

Diplomat utama Uni Eropa, Kaja Kallas, juga menyerukan "tekanan internasional terkuat pada Rusia untuk menghentikan perang ini."

"Serangan tadi malam kembali menunjukkan Rusia bertekad untuk lebih banyak menderita dan menghancurkan Ukraina," katanya di media sosial.

Seruan sanksi

Menteri Luar Negeri Jerman Johann Wadephul juga mengecam serangan tersebut.

"Putin tidak menginginkan perdamaian, ia ingin melanjutkan perang dan kita tidak boleh membiarkannya melakukan ini. Karena alasan ini, kami akan menyetujui sanksi lebih lanjut di tingkat Eropa,” Wadephul.

Militer Ukraina mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka telah menembak jatuh total 45 rudal Rusia dan 266 pesawat nirawak serang dalam semalam.

Juru bicara angkatan udara Yuriy Ignat mengatakan 298 pesawat tanpa awak diluncurkan, seraya menambahkan bahwa ini adalah "jumlah tertinggi yang pernah ada."

Empat orang dilaporkan tewas di wilayah Khmelnytskyi di Ukraina barat, dan empat orang di wilayah Kyiv. Sementa dua orang tewas di wilayah Mykolaiv selatan.

"Kami melihat seluruh jalan terbakar," seorang wanita pensiunan berusia 65 tahun, Tetiana Iankovska, mengatakan kepada AFP di desa Markhalivka, di barat daya Kyiv.

Rusia mengatakan serangannya ditujukan ke "kompleks industri militer" Ukraina dan telah menjatuhkan 110 pesawat tanpa awak Ukraina.

Malam sebelumnya, Rusia telah meluncurkan 14 rudal balistik dan 250 pesawat tanpa awak, melukai 15 orang, menurut pejabat Ukraina.

Penerbangan di bandara Moskow mengalami penutupan sementara karena aktivitas pesawat tanpa awak Ukraina pada hari Minggu tetapi tidak ada korban luka yang dilaporkan, kata pejabat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)