BBC London Diprotes Aktivis, Tuduh Tutupi Genosida Palestina

Kantor BBC di London, Inggris diprotes dan dituduh lindungi genosida yang terjadi di Gaza. Foto: Anadolu

BBC London Diprotes Aktivis, Tuduh Tutupi Genosida Palestina

Fajar Nugraha • 9 May 2025 20:25

London: Pada Kamis, 8 Mei 2025, para aktivis melakukan unjuk rasa di luar kantor pusat BBC di Portland Place, London, Inggris. Mereka menuding bahwa liputan BBC menyembunyikan genosida Israel di Gaza.

Para demonstran membawa bendera Palestina dan berbagai plakat bertuliskan slogan, seperti "Hentikan Mempersenjatai Israel", "Yahudi Melawan Genosida", dan "BBC Berdarah".

Mereka juga meneriakkan seruan, seperti "BBC, Kalian Memalukan!” dan "BBC, kau mendukung genosida!", sambil mendesak gencatan senjata segera di Gaza.

Aksi protes ini terjadi setelah BBC menarik penayangan dokumenter Gaza: How to Survive a War Zone pada Februari lalu—sebuah keputusan yang memicu kecaman. Film dokumenter karya pembuat film pemenang Emmy, Jamie Roberts, itu memberikan gambaran sekilas tentang kehidupan masyarakat Gaza di tengah perang.

Dalam aksi tersebut, Faris Amer dari Forum Palestina di Inggris menyayangkan keputusan BBC untuk menarik film tersebut. Menurutnya, dokumenter itu bahkan belum menggambarkan keseluruhan penderitaan rakyat Gaza.

"BBC dengan jelas menunjukkan bahwa tujuannya bukan untuk memberi informasi. Kita harus beralih ke media independen, dan memastikan suara kita terus terdengar," tegasnya. 

Adapun, jelang aksi, Palestine Solidarity Campaign (PSC), yakni salah satu penyelenggara unjuk rasa, telah menuduh BBC "melindungi Israel dengan terus menekan realitas kekerasan genosida terhadap warga Palestina." Di platform X, PSC menyerukan para aktivis bergabung untuk menuntut BBC agar menghentikan “keterlibatan dalam pembungkaman informasi.

Menurut data Bank Dunia, hampir 2,4 juta warga Gaza kini sepenuhnya hanya bergantung pada bantuan kemanusiaan. Hal itu karena sejak Maret 2025, Israel menutup seluruh distribusi bantuan ke Gaza, memperparah krisis kemanusiaan yang berlangsung sejak Oktober 2023. Banyak dari warga Palestina tewas dalam serangan Israel, mayoritas merupakan perempuan dan anak-anak.

Sementara itu, Pengadilan Kriminal Internasional telah mengeluarkan surat perintah penangkapan sejak November lalu terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan mantan Menteri Pertahanan, Yoav Gallant, atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional.

(Nada Nisrina)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)