Sidak Pasar di Malang Jelang Ramadan, Ditemukan Makanan Mengandung Boraks

Komisi IX DPR RI saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Oro-Oro Dowo, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis 27 Februari 2025/Dok. Pemkot Malang.

Sidak Pasar di Malang Jelang Ramadan, Ditemukan Makanan Mengandung Boraks

Daviq Umar Al Faruq • 28 February 2025 15:43

Malang: Komisi IX DPR RI menemukan sejumlah makanan yang diduga mengandung boraks saat melakukan sidak di Pasar Oro-Oro Dowo, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis 27 Februari 2025. Temuan ini menjadi perhatian serius menjelang Ramadan 1446 H/2025.

"Dari 28 sampel yang diperiksa oleh BPOM ternyata ada sembilan yang positif mengandung boraks, paling banyak di sini itu sampelnya itu ikan asin dan teri," kata Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Yahya Zaini, kepada wartawan.

Temuan ini langsung menjadi atensi Komisi IX DPR RI. BPOM dan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang diminta segera menelusuri asal ikan asin dan teri tersebut.

"Ini kami masih belum mengetahui apakah dari penjual atau supplier. Nanti perlu diteliti lagi," ujarnya.

Yahya juga mengingatkan para pedagang untuk berhati-hati dalam memilih bahan makanan. Pedagang juga diminta untuk tidak menambahkan zat berbahaya pada bahan makanan.

"Kalau terjadi kesalahan fatal yang disengaja bisa dibawa ke ranah hukum dan diproses sesuai mekanisme yang berlaku. Tapi kalau tidak sengaja diberikan teguran dan diimbau untuk berikutnya tidak dilakukan penjualan," ucapnya.

Selain itu, Pemkot Malang diminta untuk memperkuat edukasi kepada pedagang. Hal itu agar terhindar dari penggunaan bahan berbahaya. 

"Kami akan mengawasi melalui pemda apakah dilaksanakan atau tidak," kata Yahya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Erik Setyo Santoso, memastikan akan berkoordinasi dengan BPOM terkait temuan ini. "BPOM yang tadi melaksanakan pengujian, nanti kami lihat makanan ini kandungan boraks sejauh mana. Tentunya kami dalami, jika makanan tidak memenuhi standar kesehatan akan kami tarik," kata Erik.

Selama ramadan, pihaknya akan rutin memantau makanan dan minuman yang dijual pedagang untuk menjamin keamanan konsumen. "Tentu kami menginginkan masyarakat mengkonsumsi makanan dan minuman yang memenuhi standar atau layak konsumsi dan memenuhi aspek kesehatan," jelas dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)