Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berhadapan dengan Presiden AS Donald Trump dan Wapres AS JD Vance di Gedung Putih, Washington, Jumat, 28 Februari 2025. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 1 March 2025 08:39
Brussels: Para pemimpin Eropa di sebagian besar benua itu berjanji untuk mendukung Ukraina setelah pertemuan di Gedung Putih antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berubah menjadi perdebatan sengit pada hari Jumat, dengan Trump menyebut Zelensky "tidak sopan."
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Kaja Kallas mengatakan bahwa sudah jelas bahwa "dunia bebas membutuhkan pemimpin baru."
"Ukraina adalah Eropa! Kami mendukung Ukraina," tulis Kallas di platform media sosial X, dikutip dari voanews, Sabtu, 1 Maret 2025.
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan di X, "Ukraina dapat mengandalkan Jerman — dan Eropa," sementara Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menulis di media sosial, "Ukraina, Spanyol mendukung Anda."
"Yang terhormat @ZelenskyyUa, sahabat Ukraina yang terhormat, Anda tidak sendirian," tulis Perdana Menteri Polandia Donald Tusk di X.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan kepada wartawan di Portugal, "Rusia adalah agresor, dan Ukraina adalah orang-orang yang diserang."
Pemimpin Eropa lainnya, termasuk dari Finlandia, Belanda, Republik Ceko, dan Norwegia, juga menggunakan media sosial untuk menyuarakan dukungan bagi Ukraina.
Tidak semua pemimpin Eropa mendukung Ukraina. Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban, yang telah lama mengkritik bantuan militer Uni Eropa untuk Kyiv, menulis di X, "Presiden @realDonaldTrump berdiri dengan berani untuk perdamaian. Meski sulit bagi banyak orang untuk menerimanya. Terima kasih, Tuan Presiden!"
Pertemuan antara Trump dan Zelensky terjadi saat kedua negara tengah mencari kesepakatan yang akan memungkinkan AS mengakses hak mineral langka Ukraina. Diskusi tersebut berubah menjadi agresif sekitar 40 menit setelah pertemuan dimulai ketika Zelensky mengangkat isu invasi Rusia ke Krimea di tahun 2014.
Wakil Presiden AS JD Vance langsung mengkritik Zelensky, menuduhnya terlibat dalam "tur propaganda."
Vance dan Trump menuduh pemimpin Ukraina itu tidak berterima kasih atas bantuan yang diterima negaranya dari Washington.
Setelah pertemuan itu tiba-tiba berakhir, Gedung Putih mengonfirmasi bahwa kesepakatan mineral itu tidak ditandatangani.
Baca juga: Trump dan Zelensky Adu Mulut di Hadapan Media saat di Gedung Putih