Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Aragchi. Foto: Anadolu
Teheran: Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Aragchi, menyatakan bahwa negaranya tidak menginginkan konflik bersenjata yang sedang berlangsung dengan Israel meluas ke negara lain di kawasan.
Ia menegaskan bahwa serangan rudal Iran terhadap Israel merupakan langkah defensif yang akan dihentikan apabila Tel Aviv menghentikan aksinya.
Dalam pertemuan bersama para duta besar, pejabat asing, serta perwakilan organisasi internasional di Teheran, Minggu 15 Juni 2025, Aragchi menekankan bahwa Iran hanya akan mempertahankan diri jika kedaulatan dan integritas wilayahnya diserang.
“Teluk Persia adalah wilayah yang sangat sensitif dan kompleks. Setiap eskalasi militer di sini dapat melibatkan bukan hanya kawasan, tapi juga dunia,” ujar Araqchi memperingatkan.
Iran Nilai Serangan Israel Upaya Luaskan Konflik
Mengutip dari
IRNA, Senin 16 Juni 2025, Araqchi menyebut serangan udara Israel sejak Jumat lalu sebagai kesalahan strategis besar yang dilakukan dengan niat memperluas konflik ke luar wilayah Iran. Menurutnya, sasaran utama serangan itu termasuk fasilitas nuklir Natanz serta area permukiman di Teheran dan kota lainnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa serangan itu menyebabkan gugurnya dosen universitas, ilmuwan nuklir, dan komandan militer yang saat itu berada di kediaman masing-masing, bukan di medan tempur.
Lebih lanjut, Aragchi mengecam ketidakterlibatan Dewan Keamanan PBB dalam merespons serangan terhadap fasilitas nuklir Iran, yang menurutnya merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional. Ia juga menyesalkan sikap sejumlah negara Eropa yang lebih memilih menyalahkan Iran ketimbang mengecam Israel.
“Sayangnya, negara-negara yang mengaku beradab dan menjunjung tinggi hukum internasional justru membela pelaku agresi,” kata Aragchi.
Menanggapi eskalasi terbaru, Menlu Iran menjelaskan bahwa serangan balasan Iran pada tahap awal hanya menyasar fasilitas militer Israel. Namun setelah Israel menyerang target ekonomi pada Sabtu 14 Juni 2025, Iran pun membalas dengan menghantam kilang minyak dan infrastruktur ekonomi milik Israel.
“Respons kami berdasarkan prinsip bela diri yang diakui secara hukum internasional,” tambah Aragchi.
Araqchi menutup pernyataannya dengan mengucapkan terima kasih kepada negara-negara yang telah menunjukkan solidaritas dan mengecam agresi Israel. Ia juga mendesak komunitas internasional untuk segera bertindak menghentikan kekerasan dan pelanggaran yang dilakukan oleh Tel Aviv.
(Muhammad Reyhansyah)