Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin. Foto: Metrotvnews.com/Fachri Audhia Hafiez.
Jakarta: Akademisi Universitas Jayabaya, Moestar Putra Jaya menilai peran Menteri Pertahanan Sjafrie Syamsuddin semakin menonjol dalam satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Ia menyebut kepemimpinan Sjafrie menunjukkan kombinasi antara ketegasan, loyalitas, dan empati sosial.
“Sjafrie bukan hanya piawai dalam strategi keamanan nasional, tetapi juga berhasil mewujudkan efisiensi belanja pertahanan dan memperkuat kemandirian industri alutsista dalam negeri,” ujar Moestar di Jakarta, Rabu, 21 Oktober 2025.
Menurut Moestar, langkah Kementerian Pertahanan di bawah koordinasi Sjafrie memperlihatkan hasil konkret. Belanja pertahanan kini lebih diarahkan untuk memperkuat industri strategis nasional seperti PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia.
Salah satu bukti nyata, kata dia, adalah produksi kendaraan taktis Maung buatan PT Pindad yang kini digunakan secara aktif oleh TNI.
“Keberhasilan menghadirkan produk seperti Maung membuktikan kemampuan Indonesia memproduksi sendiri alat pertahanan strategis,” ujar Moestar yang juga Ketua Yayasan Universitas Jayabaya ini.
Selain memperkuat sektor industri pertahanan, Sjafrie juga dinilai berperan penting dalam mendorong pengesahan Undang-Undang TNI, yang mempertegas tata kelola pertahanan nasional serta peran TNI dalam sistem demokrasi modern.
“Keberhasilan itu tidak lepas dari keuletan Sjafrie menjembatani komunikasi antara pemerintah dan parlemen,” ucap Moestar.
Persahabatan Panjang dan Kepercayaan Politik
Moestar menjelaskan hubungan Prabowo dan Sjafrie telah terjalin sejak keduanya menempuh pendidikan di Akademi Militer (Akmil) Magelang. “Hubungan itu dibangun atas dasar saling menghargai dedikasi dan loyalitas, jauh sebelum keduanya berkiprah di pemerintahan,” katanya.
Kedekatan personal tersebut terlihat ketika Prabowo meminta Sjafrie mendampinginya saat mengunjungi keluarga mendiang Affan Kurniawan, korban peristiwa pasca-demo Agustus. “Itu bukti kepercayaan tinggi terhadap Sjafrie, terutama di momen-momen sensitif,” imbuh Moestar.
Peran Sentral dalam Stabilitas Nasional
Menurut Moestar, Sjafrie turut memainkan peran penting dalam penanganan aksi demonstrasi 25–30 Agustus 2025. Pendekatan dialogis dan koordinasi cepat yang dilakukan Sjafrie dinilai berhasil mencegah eskalasi konflik.
“Pak Sjafrie mampu mengendalikan situasi tanpa kekerasan berlebihan. Kepemimpinan seperti itu yang dibutuhkan bangsa,” ujarnya.
Keterlibatan Sjafrie juga tampak saat Presiden Prabowo menerima penyerahan uang sitaan korupsi dari Kejaksaan Agung senilai Rp13 triliun. “Kehadiran beliau di acara itu menjadi simbol kepercayaan dan pengakuan atas peran strategisnya dalam pemerintahan,” kata Moestar.
Dalam konteks politik nasional, Moestar menyebut pertemuan Sjafrie dengan sejumlah elite Partai NasDem dan PKS sebagai langkah memperkuat komunikasi lintas partai. Pertemuan itu, menurutnya, dilakukan atas restu langsung dari Presiden Prabowo.
“Langkah tersebut memperlihatkan bahwa peran Sjafrie semakin sentral dalam kepemimpinan nasional saat ini,” ungkap Moestar.
Teladan Bagi Generasi Muda
Sebagai akademisi, Moestar menilai Sjafrie Syamsuddin mampu memadukan visi pertahanan jangka panjang, integritas birokrasi, dan kemampuan membangun kepercayaan publik.
“Kemenhan di bawah koordinasinya menunjukkan penyerapan anggaran terbaik dalam satu tahun terakhir sekaligus menghidupkan rantai pasok industri pertahanan lokal,” ujarnya.
Menurut Moestar, figur seperti Sjafrie menjadi contoh penting bagi generasi muda. “Ia loyal tanpa kehilangan kemandirian berpikir, bekerja keras tanpa kehilangan empati, dan tetap rendah hati di tengah keberhasilan besar,” pungkasnya.