jemaah haji dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), tampil dengan tradisi Bugis saat hendak pulang kampung. (Dok: Humas PPIH Surabaya)
Amaluddin • 6 July 2025 15:10
Surabaya: Para jemaah haji dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), tampil memukau dalam balutan busana adat dan hiasan mewah, layaknya hendak menghadiri pesta besar. Para perempuan mengenakan gaun berhias payet dan manik-manik keemasan, lengkap dengan perhiasan leher, gelang tangan, serta kerudung khas bak pengantin. Sementara para pria tampak gagah dengan gamis panjang dan surban ala Timur Tengah.
Tapi mereka bukan hendak berpesta. Mereka adalah jemaah haji kloter 74 dan 75 asal Kupang yang baru kembali dari Tanah Suci dan tengah menanti jadwal kepulangan ke kampung halaman. Berbeda dengan jemaah asal Bali yang langsung bertolak, jemaah dari NTT menginap sementara di Asrama Haji maupun hotel sekitar Surabaya.
Kasma, 33, salah satu jemaah wanita, menjelaskan bahwa penampilan glamor mereka bukan sekadar gaya, melainkan bentuk penghormatan terhadap tradisi leluhur mereka yang berasal dari Bugis, Sulawesi Selatan.
"Kami tinggal di Kupang, tapi kami keturunan Bone, Bugis. Ini tradisi kami. Bukan untuk pamer, tapi simbol bahwa pergi haji itu sebuah kehormatan besar, tidak semua orang bisa,” kata Kasma, warga Kuanino, Kota Raja, Kupang, NTT.
Baca: Tiba di Tanah Air, Jemaah Haji NTT Diimbau Aktif Teguhkan Toleransi |